Home · Parenting · Konseling · Blogging · Tips · Daftar Isi

Masih Adakah Surga Untukku Part 7

Masih Adakah Surga Untukku Episode 7
#Laila
#Episode_7

Pulang dari belanja, Laila, mak Eti dan mba Sri sibuk di dapur. Mereka akan membuat rendang untuk kedatangan tamu dari Padang. Kata mak Eti yang akan datang adalah mamaknya Tama (adek/abang laki-laki dari ibu). Kalau urusan memasak, Laila sudah memiliki sedikit bekal.

Dulu Laila sering membantu bundonyo memasak di dapur. Apalagi rendang merupakan masakan andalan bagi orang Minang. Daging yang dimasak dengan santan, cabe dan bumbu giling ini, dipanaskan di atas api kompor sampai menjadi kering dan berwarna coklat kehitaman. Sehingga rendang tahan dimakan sampai beberapa hari. Bahkan pada zaman dahulu, orang tua-tua yang memasak rendang di atas tungku kayu, bisa membuat rendang yang tahan hingga berminggu-minggu.
Setelah asyar, mereka selesai memasak beberapa menu. Laila pun kembali ke kamarnya untuk mandi dan beristirahat. Laila membaringkan tubuhnya di atas ranjang seraya memainkan ponselnya. Ada beberapa pesan masuk ke whatsappnya. Dari teman-teman kuliah serta dari uni Feni, uni Lili, uni Rini yang menanyakan kabarnya. Laila membalas satu persatu pesan dari kakak-kakaknya.
Setelah membalas pesan-pesan di whatsappnya, Laila akhirnya tertidur. Entah berapa lama Laila tertidur ketika ia mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Laila bangun dan membuka pintu kamarnya. Mba Susi berdiri di depan kamarnya dengan keranjang pakaiana yang telah tersususn rapi.
"Ada apa, Mba?" Laila menyanggul rambutnya secara asal.
"Ini, Uni. Bisa Uni bantu menyusun pakaian Pak Tama di lemari kamarnya?"
"Saya, Mba?" tanya Laila.
"Iya, Uni. BIasanya Mba Susi yang susun dan rapikan kamar Pak Tama. Tapi kan sekarang udah ada Uni Laila, istrinya. Lebih pantas Uni yang melakukannya," mba Susi pun menyerahkan keranjang pakaian itu pada Laila. Laila menerimanya dengan ragu.

"Tapi, ga ada siapa-siapa di tumah kan, Mba? Pak Udin udah pulang kan? Dan Pak Tama belum di rumah kan?" tanya Laila beruntun. Mba Susi tertawa mendengar pertanyaan Laila.
"Ga ada laki-laki di rumah, Uni. Ga usah pakai kerudung. Begitu aja cantik. Seksi," mba Susi mengedipkan matanya menggoda Laila. Laila tersipu malu. Ya, biasanya Tama memang pulang sehabis isya. Ini magrib juga belum.

Akhirnya Laila membawa keranjang berisi pakaian Tama yang telah disetrika ke lantai dua, ke kamar Tama. Untuk kedua kalinya Laila memasuki kamar laki-laki itu. Beberapa pakaian kotor masih berserakan di atas tempat tidur. Ternyata  mba Susi memang ga membersihkan dan merapikan lagi kamar Tama. Laila yakin mba Susi dan mak Eti berkomplot untuk   memasukkan Laila ke kamar ini.
Setelah merapikan pakaian yang berserakan dan merapikan alas kasur dan melipat selimut, Laila mulai menyusun pakaian ke dalam lemari. Laila mengeluarkan sebagian isi lemari sebelum menyusunnya dengan rapi. Laila meletakkan kemeja dengan kemeja, kaos dengan kaos, celana pendek dengan celana pendek dan celana panjang dengan celana panjang. Hingga lemari pakaian itu terlihat sangat rapi.
Tiba-tiba terdengar pintu kamar dibuka dari luar. Laila menoleh ke arah daun pintu yang terbuka. Mata Laila membulat, sosok Tama telah berdiri di ambang pintu. Tama pun terkesiap. Dilihatnya Laila sedang jongkok di depan lemari pakaiannya. Baju tidur selutut yang dipakai Laila sedikit tertarik ke atas lututnya. Memperlihatkan kakinya yang putih mulus. Sementara rambut Laila yang disanggul asal ke atas puncak kepalanya, menyisakan anak-anak rambut ke batang lehernya yang jenjang. Tama menelan salivanya dengan susah payah.
"Sudah pulang, Da" Laila bingung, mau berdiri atau bagaimana. Ingin sekali Laila menyambar apapun yang ada di dekatnya untuk menutup kaki dan tubuhnya yang hanya berbalut baju rumahan selutut dengan lengan yang cukup pendek. Laila merasa amat risih berada di depan laki-laki ini dengan pakaian yang minim seperti ini.
"Oh, iya. Tadi langsung pulang, nggak mampir ke toko," Tama pun menjadi salah tingkah. Tama masuk dan hanya berdiri di samping tempat tidur. Ia tidak ingin melihat Laila yang juga terlihat salah tingkah. Tapi mata laki-laki itu tak bisa diajak kompromi. Ada makhluk ciptaan Allah yang begitu cantik dan mempesona yang sedang berada di hadapannya. Di dalam kamarnya. Mereka hanya berdua, tiba-tiba Tama merasa panas dingin.
"Maaf, Da. Laila tadi memasukkan pakaian Uda yang telah selesai disterika Mba Susi. Laila ga tahu kalau Uda akan pulang cepat hari ini," Laila berdiri dan memilin kedua jemari tangannya dengan resah.
"Iya, ga pa pa. Makasih ya," ujar Tama tulus. Laila mengangguk canggung.
"Laila pamit dulu, Da. Sebentar lagi magrib," Laila pun menyeret langkahnya menuju pintu.

Tama mengikuti kepergian Laila dengan tatapan matanya. Tubuh yang indah, bisik Tama dalam hati. Tapi sedetik kemudian Tama memukul dahinya. Duh .... pikiran .... pikiran ... rutuknya pada diri sendiri.
Sementara Laila yang telah ke luar dari pintu kamar Tama memegangi dadanya yang berdetak tak normal. Ya Tuhan. Menegangkan sekali, bisik Laila seraya memejamkan mata. Lebih mendebarkan daripada melihat bayangan hantu. Kenapa juga ia tadi berani ke kamar Tama dengan pakaian seperti ini. Laila merutuk dirinya sendiri. Ini udah untuk kedua kalinya Tama melihat tubuhnya yang polos tanpa hijab. Tapi kali ini lebih parah lagi dari yang sebelumnya.
Setelah sedikit tenang, Laila pun menuruni anak tangga dengan tergesa. Laila lalu masuk ke kamarnya dan bersiap-siap untuk  menunaikan sholat magrib.
*****
Laila baru saja selesai melaksanakan sholat magrib. Ia berdiri untuk melaksanakan sholat sunnah ba'diyyah magrib. Tiba-tiba Tama memasuki ruang sholat. Tama mengenakan baju koko dan kopiah haji. Laki-laki itu mengambil tempat paling depan, lalu mulai takbir dan melaksanakan sholat magribnya.
Laila merasa sedikit heran. Sudah lebih dua minggu Laila berada di rumah ini, baru kali ini Laila melihat laki-laki ini sholat di ruang sholat. Tapi akhirnya Laila mengusir rasa herannya dan mulai melaksakan  sholat sunnah rawatib. Setelah selseai dengan sholat sunnah dua rakaatnya, Laila buru-buru berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Sementara Tama masih terlihat khusuk berdoa dan berzikir.
Tak berapa lama Laila telah kembali ke ruang sholat masih memakai mukenanya. Laila kembali duduk di belakang Tama. Sepertinya Tama pun telah selsesai dengan doa dan zikirnya. Ia baru saja akan bangkit ketika didengarnya suara perempuan di belakangnya memanggil namanya.
"Da," Laila merangkak mendekati tempat duduk Tama.
"Ya." Tama berpaling dan menatap perempuan dengan mukena warna putih yang berada tak jauh darinya. Ternyata berbalut mukena pun wanita ini masih tetap cantik, batin Tama.

"Ini ATM Uda. Struk belanjanya juga di sini," Laila mengangsurkan kartu berlogo angka 45 dengan latar orange itu pada Tama. Tama terlihat mengernyitkan keningnya.
"Kenapa? Kamu udah punya penghasilan sendiri?" suara Tama terdengar dingin. Laila tertegun mendengar ucapan tama. Kenapa sepertinya laki-laki ini marah Laila mengembalikan ATM-nya.
"Jangankan penghasilan Da, duit aja Laila ga punya Da." ups, Laila menutup mulutnya. Duh kenapa ia jadi keceplosan ngomong seperti itu. Wajah Laila seketika memerah karena merasa malu. Tama terlihat menahan senyumnya melihat kepolosan wanita di depannya ini.
"Udah tahu ga punya uang, pakai sok mengembalikan segala." suara laki-laki itu terdengar sinis. Tama pun bangkit dan meninggalkan Laila yang termangu sendiri. Hati Laila terasa sakit mendengarnya. Karena itulah dari dulu perempuan cantik ini ingin bekerja, agar tak ada orang yang meremehkannya. Tidak juga suami sendiri. Uh ....
Tapi tiba-tiba Laila bangkit dengan tergesa dan mengejar Tama yang berniat duduk di ruang keluarga.
"Jadi Da, ini bagaimana?" Laila masih bingung dengan kartu yang di tangannya. Alis Tama terangkat, ya ampun, wanita ini benar-benar membuat kesal hatinya.
"Itu milikmu. Hak kamu. Silakan gunakan untuk keperluan harian dan bulanan rumah tangga. Sekalian untuk kebutuhan pribadimu," suara Tama terdengar tegas. Mata Laila membulat. Ya Tuhan, laki-laki di depannya ini baik juga. Hati Laila menghangat.
"Boleh untuk beli laptop juga ga, Da?" mata indah Laila mengerjap menahan rasa malu dan dag dig dug di hatinya.
"Laptop?" Tama kembali dibuat heran oleh istrinya ini. Istri .... duh ternyata hatinya telah mengakui wanita dengan sikap menarik ini sebagai istrinya?

Laila menunduk. Tapi suara lirihnya masih bisa didengar oleh Tama.
"Laila suntuk, Da. Biasanya Laila menerima upah terjemahan dari orang-orang yang sudah pernah memakai jasa Laila. Tapi kemarin sebelum berangkat ke sini, laptop Laila rusak. Jadi banyak terjemahan orang yang belum Laila selesaikan."
Tama terdiam mendengar penjelasan Laila.

Sebenarnya jujur, Laila tak berani mengatakan semua ini. Hubungan mereka masih tidak jelas. Apa ia pantas merasa sebagai istri dari laki-laki di hadapannya ini? Apa ia pantas meminta sesuatu pada laki-laki ini. Apalagi sebuah laptop yang harganya tentu tak murah. Tapi, Laila benar-benar terdesak. Laila merasa suntuk hanya berdiam diri di rumah. Pekerjaanya hanya membantu mak Eti. Bersih-bersih rumah, mencuci, setrika, ngepel, sudah ada yang mengerjakannya. Laila pun bukan perempuan yang hobby menonton televisi atau bermain di dunia maya.
"Besok Uda bawakan laptopnya," ujar Tama singkat dan berbalik dari hadapan Laila.
Uda? Ya ampun, Laila meraba dadanya. Kok seperti ada gelenyar yang tak biasa di sana? Laila tak mengerti kenapa dadanya seperti ini mendengar laki-laki itu menyebut dirinya dengan uda. Lalu Laila pun berbalik dan bergegas masuk ke kamarnya dengan senyum manis yang tak mau ungkai dari bibir indahnya.
bersambung ....

Artikel keren lainnya:

Sifat Khafa’ dan Sifat Ghunnah (Pengertian dan Hurufnya)

Sifat Khafa’ | Sifat Ghunnah
Sifat khafa’ dan sifat ghunnah merupakan bagian dari sifat yang tidak memiliki lawan. Memang kedua sifat ini tidak dibahas di dalam kitab Al-Jazariyyah. Akan tetapi di kitab nihayatul qaul almufid dibahas secara luas.

A. Sifat Khafa’

Pengertian sifat khafa’
خَفَاءُ صَوْتِ الْحَرْفِ عِنْدَ النُّطْقِ بِهِ
Khafa’ adalah menyamarkan atau melirihkan suara huruf ketika mengucapakannya.
Huruf khafa’ adalah (ه) dan huruf mad. Sebagaimana kita bahwa huruf mad adalah apabila:
• Alif yang sebelumnya fathah.
• Ya’ sukun yang sebelumnya kasrah.
• Wawu sukun yang sebelumnya dhammah.
Contoh penerapan sifat khafa’:
ه: هُدًى – أَهْدَى

ا: كَانَا – قَالَ
يْ: قِيْلَ – فِيْهِ
وْ: أَعُوْذُ - يَقُوْلُوْنَ

B. Sifat Ghunnah

Pengertian sifat ghunnah
صَوْتٌ مَزِيْدٌ مُرَكَّبٌ فِيْ جِسْمِ النُّوْنِ وَالْمِيْمِ يَخْرُجُ مِنَ الْخَيْشُوْمِ لَا عَمَلَ اللِّسَانِ أَوِ الشَّفَتَيْنِ
Ghunnah adalah suara tambahan yang terdapat di dalam huruf nun dan mim yang keluar dari rongga hidung, dengan tidak menggunakan lidah ataupun dua bibir pada waktu mengucapkannya.
Simpelnya ghunnah adalah suara nasal atau suara yang keluar dari hidung. Hurufnya adalah min dan nun. Huruf mim dan nun dalam keadaan apapun selalu tersifati ghunnah. Namun, dalam membaca ghunnahnya ada yang dipanjangkan dan ada yang biasa saja.
Tingkatan Ghunnah
1. Akmal
Ghunnah pada mim dan nun ketika tasydid dan idgham. Hukum-hukumnya disebut dengan mim musyaddadah, nun musyaddadah, idgham mitslain, idgham bighunnah.
a. Mim dan nun bertasydid
نّ: إِنَّ – عَلَيْهِنَّ - مَلِكِ النَّاسِ

مّ: ثُمَّ - لَمَّا - مُحَمَّدٌ

b. Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah adalah nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf ya’, nun, mim, dan wau. Cara membacanya ialah melebur makhraj dan shifat nun kepada huruf idgham dan disertai dengan ghunnah. Contoh:
مِنْ وَّاقٍ - مَنْ يَّعْمَلْ - مِنْ مَّغْرَمٍ - عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ
c. Idgham Mitslain
Idgham mitslain adalah mim mati bertemu mim. Contoh:
وَلَكُمْ مَّا – أَطْعَمَهُمْ مِّنْ
d. Idgham ba’ ke mim
Idgham huruf ba’ ke mim termasuk idgham mutaqaribain. Contoh:
اِرْكَبْ مَّعَنَا
e. Idgham lam ta’rif ke nun
إِلَى النُّوْرِ - مَلِكِ النَّاسِ
2. Kamilah
Ghunnah pada mim dan nun ketika dibaca ikhfa yakni pada hukum ikhfa’ syafawi, ikhfa haqiqi dan iqlab.
a. Ikhfa Haqiqi
Ikhfa’ haqiqi adalah nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf yang 14, yaitu:
ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Cara membaca ialah menyamarkan makhraj nun disertai ghunnah. Contoh:
وَكَأْسًا دِهَاقًا - مَاءًا ثَجَّاجاً - إِنْ شَآءَ - قَوْمًا ظَلُوْمًا
b. Ikhfa Syafawi
Ikhfa’ syafawi adalah mim mati bertemu ba’. Contoh:
يَعْتَصِمْ بِاللهِ - تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ
c. Iqlab
Iqlab adalah nun mati atau tanwin bertemu ba’. Cara membacanya ialah menggantikan suara nun dengan mim. Contoh:
أَنْبَأَهُمْ - سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ
3. Naqishah
Ghunnah pada mim dan nun sukun yang dibaca idzhar yakni idzhar syafawi dan idzhar halqi. Pada tingkatan ini ghunnah hanya dibaca satu harakat.
a. Idzhar halqi
Idzhar halqi adalah nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf halq, yaitu hamzah, ha’, ain, ha’, ghain, dan kha’. Contoh:
عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ – مِنْ غَيْرِ
b. Idzhar syafawi
idzhar syafawi adalah mim sukun bertemu huruf hijaiyah selain mim dan ba’. Contoh:
حَـرَّمْنَـا - لِيَبْلُوَكُـمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ
4. Anqash
Ketika mim dan nun berharakat. Pada tingkatan ini ghunnah hanya dibaca satu harakat. Contoh:
أَحْسَنُ عَمَلًا - وَآمَنُوْا
Terima kasih atas kunjungannya. Mudah-mudahan lebih mudah difahami. Kalau belum faham silahkan bertanya di kolom komentar!

Artikel keren lainnya:

Plesetan Merek Yang Bernilai Nasehat Islami

Banyak merek terkenal yang dibuat plesetan untuk lucu-lucuan. Namun ada beberapa gambar yang dibuat plesetannya dengan maksud menasehati. Menasehati bisa dengan berbagai cara dan salah satunya dengan gambar-gambar seperti di bawah ini.
Semoga bermanfaat ya! Amin.

1. Indomie jadi Islami
Islam bukan hanya mengatur pada urusan akhirat atau tentang bagaimana manusia berhubungan dengan Sang Pencipta. Islam mengatur pada segala dari mulai tidur sampai bangun tidur dan dari urusan dunia sampai akhirat.
2. Honda jadi Bunda
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muawiyah bin Haidah Al-Quraisyi r.a, beliau bertanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa? Nabi menjawab: Ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya" (HR Bukhari).
3. Inzana jadi Inzaf Nak
Dalam kamus besar bahsa Indonesia, insaf diartikan sadar akan kekeliruannya dan bertekad akan memperbaiki dirinya. Segera insaf dari berbaik hal-hal yang tidak baik!
4. Sampoerna A Mild jadi Sampoernakan Amal
Sempurnakanlah ibadah dengan banyak amal. Maksudnya supaya setelah banyak ibadah yang mahdhah atau ibadah spiritual supaya disempurnakan beribadah ghair mahdhah atau amal sosial.
5. BNI jadi BINI
Istri yang sholeh akan melayani suami dengan sepenuh hati dan menjadi kebanggaan anak.
6. AQUA jadi ALQURAN
Bacalah Al-Qur'an karena Al-Qur'an adalah kebaikan dari Allah untuk kebaikan hidup manusia. Bentuk interkasi dengan Al-Qur'an bisa dengan membaca, menghafal, dan mengkaji isim Al-Qur'an serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Rinso jadi Bersyukur
7. Gudang Garam jadi Buang Haram
Buang segala yang haram, karena yang haram akan menjerumuskan manusia ke dalam neraka.
8. Nike jadi Nice
9. Samsung jadi Sambung
Silaturahmi adalah menghubungkan tali kekerabatan atau persaudaraan. Persaudaraan disini baik karena hubungan kekeluargaan maupun persaudaraan seiman dan seaqidah. Salah satu fadhilah dari bersilaturrahmi adalah memperpanjang umur dan meluaskan rezeki.
10. Nokia jadi Nikah
Nikah adalah ikatan janji suci antara dua insan dihadapan Allah. Bagi yang sudah memenuhi syaratnya, silahkan segera menikah karena menikah itu menengkan jiwa dan menjaga pandangan.
11. Simpati jadi Sempatin
Shalat adalah ibadah yang paling pokok dan merupakan ibadah yang pertama akan dihisab. Maka jangan pernah meninggalkan sholat lima waktu. Apalagi untuk laki-laki shalatnya di masjid ya!
12. Marlboro jadi Maraiboros
-----------
Lainnya: Gambar Plesetan
-----------

Artikel keren lainnya:

Kultum: Humor dan Canda Ala Rasulullah SAW

Ceramah Singkat: Humor dan Canda Ala Rasulullah SAW

Assalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Beberapa riwayat humor dan canda Rasulullah saw.:  
Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAw, dan dia meminta agar Rasulullah SAW membantunya mencari unta untuk memindahkan barang-barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”. Sahabat bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?” Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta” Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)
Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya pikirannya. Namun Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata Rasulullah, “Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua tinggal di kotanya”. Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia melihat Zahir sedang berdiri melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah memeluk Zahir dari belakang dengan erat. Zahir: “Heii……siapa ini?? lepaskan aku!!!”, Zahir memberontak dan menoleh ke belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah. Zahir-pun segera menyandarkan tubuhnya dan lebih mengeratkan pelukan Rasulullah. Rasulullah berkata: “Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli budak ini??” Zahir: “Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai di pandangan mereka” Rasulullah: “Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai Zahir. Mau dibeli Allah atau dibeli manusia?” Zahir pun makin mengeratkan tubuhnya dan merasa damai di pelukan Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad dari Anas ra)
Aisyah RA berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!” Para sahabat pun berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat mendahului beliau dalam berlari. Beberapa waktu setelah kejadian itu dalam sebuah riwayat disebutkan:”Beliau lama tidak mengajakku bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku lupa akan kejadian itu.” Suatu ketika aku bepergian lagi bersama beliau. Beliau pun berkata kepada para sahabatnya. “Silakan kalian berjalan duluan.” Para sahabat pun kemudian berjalan lebih dulu. kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Saat itu aku sudah lupa terhadap kemenanganku pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku berkata, “Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah, sedangkan keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita mulai.” Aku pun melayani ajakan berlomba dan ternyata beliau mendahului aku. Beliau tertawa seraya berkata, ” Ini untuk menebus kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan Abi Dawud)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda kepada ‘Asiyah, “Aku tahu saat kamu senang kepadaku dan saat kamu marah kepadaku.” Aisyah bertanya, “Dari mana engkau mengetahuinya?” Beliau menjawab, ” Kalau engkau sedang senang kepadaku, engkau akan mengatakan dalam sumpahmu “Tidak demi Tuhan Muhammad” Akan tetapi jika engkau sedang marah, engkau akan bersumpah, “Tidak demi Tuhan Ibrahim!”. Aisyah pun menjawab, “Benar, tapi demi Allah, wahai Rasulullah, aku tidak akan meninggalkan, kecuali namamu saja” (HR Bukhari dan Muslim).
Wassalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Artikel keren lainnya:

25 Gambar Inspiratif Tentang Cinta Dunia

Ada satu penyakit yang sangat bahaya namun tidak ada dalam dunia kedokteran. Namanya adalah penyakit wahn. Wahn adalah cinta dunia dan lupa akhirat. Cinta dunia dan lupa akhirat merupakan dua penyakit satu kombinasi dan menjadi penyebab banyak orang masuk neraka.
Berikut gambar-gambar dari berbagai sumber tentang cinta dunia dan lupa akhirat.
#1 Cinta dunia itu penyakit jiwa
#2 Cinta dunia menjadikan manusia budak dunia
#3 Cinta dunia itu kegelapan di hati
#4 Cinta dunia itu dibenci
#5 Dunia itu jebakan
#6 Jangan cinta dunia! Bikin repot
#7 Dunia itu mahal
#8 Urusan dunia aja diprioritaskan
#9 Jangan berebut...!
#10 Ingat! Dunia itu sementara
#11 Hidup juga sementara

#12 Mending yang mana?

#13 Dunia jangan di hati!
#14 Jangan lupa Pencipta!
#15 Dunia itu fana
#16 Mengapa masih mencintai dunia?
#17 Merasa cukup aja!

#18 Qanaah membuat bahagia

#19 Mending jadi Hamba Allah aja
#20 Dan ingat Allah
#21 Belajar juga jangan duniawi wae

#22 Bagi kita, dunia ini penjara
#23 Jangan sia-siakan!
#24 Kita akan mati
#25 Semuanya berujung kematian

Ya itulah gambar inspirasi tentang cinta dunia dan lupa akhirat. Mudah-mudahan menjadikan kita lebih baik dan terhindar dari penyakit wahn. Amin.

Artikel keren lainnya:

Meme Unik Dan Lucu Tentang Blogger

Meme Ngeblog | Meme Adsense | Gambar Serba-serbi Blogger
Banyak hal yang unik dan lucu yang biasa dilakukan para blogger. Oleh karenanya saya ingin mengungkapkan kejadian-kejadian unik yang dilakukan blogger dalam bentuk meme. Semoga menghibur.
• Meme tuman blogger 

Sering kali ditemukan blog yang membahas topik tentang bagaimana agar bisa diterima Adsense. Eh sendirinya belum diterima Adsense.
• Meme tuman blogger 

Salah satu syarat ingin jadi blogger sukses adalah rajin posting yang berkualitas. Nah ini yang menjadi tantangan para blogger. Banyak yang kesulitan ketika harus menulis artikel yang bagus secara rutin.
• Blogger itu calon idaman
Kalau para jomblo sedang mencari pasangan hidup saya rekomendasikan salah satunya adalah blogger. Mengapa demikian? Karena para blogger itu ulet, blog aja dirawat apalagi anak orang. Terus blogger itu biar pun tidur dapat penghasilan.
• Meme jinjling
Orang yang suka jail seperti tukang jinjling harus dikasih "pelajaran". Jinjling bisa berakibat negatif terhadap reputasi blog di mata mesin pencarian.
• Meme Page One
Satu hal yang tidak mudah yang ingin dicapai para blogger adalah artikel bisa masuk halaman pertama di mesin pencarian seperti google atau yahoo.
• Meme Adsense Amin Richman
Ternyata uang yang dikelola oleh Google Adsense adalah bersumber dari Abang Amin Richman.
• Meme nunggu cair Adsense
Ada batas minimal saldo Adsense agar bisa dicairkan. Saking lamanya nunggu PO (payout) dari Adsense, hingga beberapa bulan barulah cair.
• Meme Adsense dibanned
Kebayang donk kita udah lama-lama ngumpulin rupiah dari Adsense, pas udah mau cair, eh malah akunnya dibanned. Antara marah, sedih dan kesal bercampur baur.
• Meme dicopi artikel
Pastinya kesel donk, kita sudah susah-susah membuat artikel tapi ada yang copas. Yang lebih menyedihkan lagi adalah ternyata artikel hasil copian dari blog kita posisinya lebih tinggi di hasil pencarian mbah google.
• Stay Blogging
Apapun yang terjadi, tetaplah ngeblog. Bagi saya ngeblog itu hobi dan tentunya sesuatu yang asyik untuk dilakukan.
Salam Blogger.

Artikel keren lainnya: