Home · Parenting · Konseling · Blogging · Tips · Daftar Isi

Masih Adakah Surga Untukku Bagian 15

#Masih Adakah Surga Untukku 15
#Laila

Setelah tangis Laila reda, Tama melepaskan pelukannya. 
"Mau ke mana sekarang? Lihat Monas atau mau ke pantai?" Tama bersiap menjalankan mobilnya ke luar dari parkiran.
"Di Jakarta ada pantai?" mata Laila kembali berbinar. Tama tertawa mendengar pertanyaan Laila.
"Ya, ada lah. Memang Padang aja yang punya pantai." Tama pun mulai menjalankan mobil keluar dari parkiran.
"Jauh ga, Da." Laila menoleh pada Tama.
"Namanya Jakarta, kalau lagi macet, semua ya jadi jauh."
"Nanti Uda capek." Laila merasa tak enak hati.
"Kalau nanti capek, kan ada kamu yang bisa pijitin." Tama memandang Laila dengan senyum menggoda.
Wajah Laila merona lagi. Rasanya sehari ini entah sudah berapa kali wajahnya bersemu seperti itu. Laila tak mampu menjawab apa-apa. Malu rasanya. Laila pun mengalihkan pandangannya ke luar kaca mobil di sampingnya.
Tama tersenyum melihat Laila tersipu malu seperti itu. Mobil pun membelah keramaian kota Jakarta. Hampir satu setengah jam, akhirnya mereka pun sampai di Ancol. Laila ternyata tertidur sedari tadi. Tama membiarkan Laila tidur selama perjalanan. Tama merasa kasihan untuk membangunkannya.
Setelah memarkirkan mobil di pinggir jalan raya yang tidak terlalu jauh dari pantai, Tama pun menyentuh pundak Laila dan menepuk-nepuknya dengan lembut.
"Laila, bangun. Sudah sampai." Mata Laila terbuka perlahan.
Dan begitu melihat pemandangan di depannya, Laila tak dapat menyembunyikan rasa bahagia dan gembiranya.
"Wah, pantai. Indah sekali, Da." Laila bergegas turun. Tak sabar rasanya ia ingin berjalan di pasir putih dan menikmati ombak yang datang membasahi telapak kakinya.
"Kita salat ashar dulu, ya. Udah kelewat waktunya." Tama pun mengajak Laila menuju musala yang tidak begitu jauh dari tempat mereka parkir. Laila menurut, ia mengikuti langkah kaki Tama.
Setelah sampai di musala mereka pun mengambil wudu dan segera melaksanakan sholat. Beberapa pengunjung pun masih banyak yang melaksanakan salat ashar.
Selesai salat, Laila bergegas menuju pantai. Ia sudah tak sabar ingin menikmati angin laut dan deburan ombak. Tama mengikuti langkah kaki Laila. Orang-orang terlihat ramai sedang menikmati suasanan sore hari di pantai Ancol.
Tama mengeluarkan kamera ponselnya dan mendekati Laila yang telah berjalan di pinggiran pantai.
"Laila, sini." Tama memasang mode selfi di kameranya. Laila mendekat. Tama merengkuh bahu Laila lalu mengambil foto mereka berdua dengan latar laut.
Dada Laila berdegup kencang berada dalam pelukan tangan Tama. Laila berusaha tersenyum ke arah kamera. Tama mengambil beberapa pose mereka. Dalam hati Tama tertawa sendiri, sekian lama ia tinggal di Jakarta, baru kali ini ia berfoto dan berselfi ria di Ancol. Ternyata seorang Laila bisa mengubah sikap dan perilakunya.
"Mau foto sendiri?" Tama mengganti mode kameranya. Laila menggeleng.
"Ayo lah, ini pertama kali kamu ke Ancol kan." Tama pun mengarahkan ponselnya ke arah Laila. Lalu tanpa menunggu Laila bersiap-siap, Tama mengambil beberapa gambar Laila. Berbagai pose cantik terekam dalam kamera Tama. Tama tersenyum puas melihatnya.
"Apaan sih, Da." Laila protes melihat Tama mengambil beberapa gambarnya.
"Cantik kok." Tama pun kembali menyimpan ponselnya ke dalam kantong celananya. Sementara Laila telah berjalan menjauh, berjalan di sepanjang bibir pantai. Tama pun mempercepat langkahnya mengejar langkah Laila.
"Jangan jauh-jauh, nanti kamu diculik orang." Tama meraih tangan Laila dan menggenggamnya dengan erat. Laila menoleh dan Tama pun sedang menatapnya. Uh, Laila menghempaskan napasnya kuat-kuat membuang rasa sesak. Selalu saja begitu setiap laki-laki ini menatapnya.
Mereka pun menikmati angin pantai sampai sunset menghiasi langit laut Ancol. Laila berulang kali mengucapkan tasbih memuji nama Allah melihat keindahan ciptaanNya. Setelah melaksakan sholat magrib di mushalla mereka sholat tadi, Tama dan Laila pun segera pulang ke rumah.
Mereka sampai di rumah pukul 09.30 malam. Laila merasa begitu lelah. Mereka masuk ke rumah tanpa membangunkan mak Eti, karena Tama membawa kunci serap. Mereka pun naik ke lantai dua, ke kamar Tama. Sesampai di kamar, Laila membuka jilbabnya dan langsung membaringkan tubuhnya karena merasa sangat lelah. 
"Eh, ganti baju dulu." Tama duduk di tempat tidur dan menggoyang tangan Laila.
"Iya, Da. Bentar lagi." suara Laila terdengar lemah. Tak berapa lama mata Laila pun terpejam dan ia telah terbang ke alam mimpi. Tama geleng-geleng kepala lihat tingkah Laila.
Syukurnya mereka telah salat isya tadi di jalan.
Tama mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Laila. Setelah itu Tama mengambil pakaian tidurnya dan membawanya ke dalam kamar mandi. Setelah bersih-bersih dan berganti pakaian, Tama pun ke luar dari kamar mandi. Dilihatnya Laila yang telah tertidur lelap.
Tama menuju ruang sebelah. Ia membaringkan tubuhnya di sofa tidur di ruang TV. Entahlah, ia masih ragu untuk mengambil tempat di samping istrinya itu. Hubungan mereka memang sudah semakin membaik. Tapi apakah Laila telah siap untuk seranjang dengannya? Tak berapa lama Tama pun tertidur.  
*****
Pukul 03.00 dinihari Laila terbangun. Laila teringat tadi malam langsung tertidur begitu membuka jilbab tanpa mengganti pakaiannya. Dan Laila sadar, selimut telah menutupi seluruh tubuhnya. Berarti Tama lah yang telah menyelimutinya tadi malam. Hati Laila menghangat. Bibirnya tersenyum manis.
Laila turun dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi. Ia berniat untuk berwudhu. Ternyata tamu bulanannya datang. Laila pun segera ke luar dari kamar mandi dan mengambil baju tidurnya. Ia mengganti gamis yang telah dipakainya seharian kemarin.
Laila berniat untuk ke kamar tamu mencari pembalut yang ditinggalkannya di laci lemari ruang tamu. Sebelum turun ke bawah, Laila pun menuju ruang sebelah. Dan matanya menangkap sosok Tama yang tengah bergelung di sofa tidur ruang nonton TV itu.
Laila manatap Tama dengan perasaan campur aduk. Ada rasa bersalah di hati Laila melihat Tama tidur tak nyaman seperti itu. Karena dirinya memakai kamar dan tempat tidur Tama, Tama jadi tak bisa beristirahat dengan nyaman di kasurnya. Sungguh Laila merasa tak enak hati. Nyatanya laki-laki itu tak mau tidur seranjang dengannya.
Dengan perasaan resah, Laila pun turun ke bawah menuju ruang tamu. Dibukanya laci lemari dan ia bersyukur, ternyata masih ada pembalutnya di dalam laci tersebut. Laila pun bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah itu, Laila membersihkan kamar tamu yang telah ditempati Rani. Laila pun berpikir, mungkin sebaiknya ia kembali tidur di kamar ini, agar Tama kembali bisa tidur dengan nyaman di kamarnya. Mungkin sampai laki-laki itu benar-benar bisa menerima dirinya.
Selesai membersihkan dan merapikan kamar, Laila pun menuju dapur. Laila mencari bahan-bahan untuk membuat mie goreng kuning. Kemarin ia melihat ada mie kuning dalam kulkas. Setelah mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan, Laila pun meracik bumbunya. Ia ingin membuatkan sarapan yang enak untuk Tama.
Tak berapa lama terdengar adzan subuh berkumandang. Lalu terdengar pintu kamar mak Eti terbuka dan terlihat wanita paruh baya itu ke luar seraya menyanggul rambutnya.
"Laila?" Mak Eti melihat heran ke arah Laila.
"Eh,Mak Eti. Sudah bangun Mak? Terganggu ya karena suara ribut Laila?" Laila berkata sambil nyengir ke arah mak Eti.
"Ga, memang udah bangun. Kan udah adzan."
"Hehe, iya Mak."
"Nak Laila sedang apa?" Mak Eti melihat bumbu yang telah dipersiapkan oleh Laila.
"Ini Mak, mau bikin mie goreng kuning. Laila lihat bahannya ada di kulkas."
"Oh, iya. Nak Tama suka tuh mie goreng kuning."
"Eh, Laila belum bangunkan Uda Tama, Mak." Laila teringat suaminya yang sepertinya masih tidur begitu mendengar nama Tama disebut Mak Eti.
"Ya udah, sana. Bangunkan suamimu."
"Tapi itu biar Laila yang bikin semuanya ya, Mak," ucap Laila seraya bergegas menaiki anak tangga.
"Iya, tenang aja. Ga akan Mak ganggu," jawab Mak Eti seraya bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudu.
Sesampai di kamar, Laila pun menuju ruangan tempat Tama tidur. Terlihat laki-laki itu masih nyenyak dalam tidurnya. Laila berjalan mendekat. Lalu berjongkok di samping Tama.
"Da, bangun." Laila menepuk pundak Tama lembut. Tapi Tama masih belum bergeming.
"Da, bangun. Udah adzan." kembali Laila menepuk bahu Tama. Terdengar gumaman tak jelas dari mulut Tama, lalau mata laki-laki itupun terbuka.
Di depannya terlihat wajah seorang wanita cantik. Mata Tama  mengerjap.
"Ayo, bangun." Laila menepuk pipi tama lembut. Tama pun tersadar. Duh, begini rasanya pagi-pagi ada yang membangunkan, Tama tersenyum dalam hati. Ternyata begitu bahagia memiliki seorang istri yang mengurus dan melayani semua kebutuhan kita, bisik hati Tama.
Tama pun duduk dan sedetik kemudian berdiri. Laila ikut berdiri.
"Mau mandi atau mau wudu aja, Da?"
"Mandi?" Tama memandang Laila heran.
"Iya, kalau mandi, Laila siapkan pakaian Uda sekarang," ucap Laila seraya menuju lemari pakaian.
"Tapi kita ga ngapa-ngapain kan tadi malam?" tanya Tama dengan pandangan menyelidik pada Laila.
"Apaan sih, Da?" wajah Laila langsung memerah menahan malu. Tama terbahak melihatnya. Tama senang telah berhasil menggoda Laila d waktui subuh seperti ini. Masih subuh begini, wajah perempuan itu sudah merona cantik. Hati Tama berdesir melihat tatapan malunya.
Dengan hati yang masih diliputi rasa malu, Laila pun menyiapkan pakaian untuk sholat Tama, sekaligus pakaian kerja untuk suaminya itu. Laila meletakkannya di atas tempat tidur dan segera ke luar kamar untuk turun ke bawah. Laila ingin melanjutkan kegiatan memasaknya. Membuatkan sarapan untuk Tama.
Tama yang telah selesai mandi dan berwudu, ke luar dari kamar mandi. Ia tak mendapati Laila lagi di kamar. Tama pun bergegas memakai baju salatnya. Hatinya selalu merasa bahagia melihat pakaiannya telah tersedia di atas kasur. Ternayata tak sulit juga untuk membahagiaakan seorang suami. Cukup lakukan hal-hal kecil seperti itu, hatinya telah dipenuhi rasa suka cita.
Setelah rapi, Tama pun segera turun ke bawah. Tama menuju ruang sholat. Namun dilihatnya Laila tak di ruang salat seperti biasanya. Dilihatnya Laila malah asyik di dapur. Entah apa yang dikerjakannya. Kening Tama berkerut.
"Laila, kamu nggak salat?" Tama mendekati Laila sebelum masuk ke ruang salat.
"Aku lagi halangan, Da." suara Laila terdengar agak pelan.
"Oh..., trus kamu lagi ngapain?" tanya Tama lagi.
"Bikinkan sarapan untuk Uda," Laila tersenyum manis. Tama kembali terpana.
"Bikin yang enak, ya." Tama pun cepat-cepat meninggalkan Laila menuju ruang salat. Bisa telat dia subuh jika masih berdiri di sana menyaksikan senyum indah perempuan itu.
Setelah salat, Tama duduk di ruang keluarga. Tak biasanya dia begitu, biasanya ia akan langsung naik ke kamarnya. Entahlah, rasanya ia tak ingin jauh-jauh dari wanita yang sedang membuatkan sarapan untuknya itu. Mengingat istrinya sedang sibuk memasak untuk dirinya, hati dan dada Tama berdebar. Begitu indah hidup ini terasa, Tama tersenyum sendiri.
Laila datang membawakan teh hangat untuk Tama.
"Minum, Da."
"Ya, makasih, ya."
"Kamu masak sendiri? Mak Eti mana?"
"Mak Eti sedang membersihkan kamar mandi di ruang tamu, Da. Laila tadi yang suruh."
"Oh, jangan terlalu repot, nanti kamu capek." Tama menatap Laila dengan lembut. Ya Allah, perhatian sekali laki-laki ini. Rasanya Laila ingin mencium pipinya atau memeluknya seperti kemarin.
"Nggak repotlah, Da. Cuma bikin sarapan untuk suami." Laila pun berlalu ke dapur. Tinggal lah Tama yang bengong sendiri. Untuk suami? Aduh, indah sekali kata-kata itu terdengar di telinga Tama. Hati ... tolong hati ... jangan terlalu riuh begini. Tama senyum-senyum sendiri.
Tepat pukul 06.30, Laila pun selesai menghidangkan sarapan di atas meja makan. Laila mendekati Tama yang asyik menonton berita di televisi.
"Sarapan sekarang, Da?"
"Sudah selesai?"
"Sudah, Da." Laila mengangguk
"Tapi temani, ya." pinta Tama. Laila kembali mengangguk. Tama pun segera berdiri dan berjalan beringan ke ruang makan.
"Ga ganti dulu sarungnya, Da?" tanya Laila yang heran melihat Tama masih berkain sarung.
"Nanti aja, sekalian ganti buat pergi kerja." Tama pun mengambil temapt duduk di kursi biasa dia duduk.
Laila mengambil tempat duduk di depan Tama.
"Hei, kamu kenapa duduk di situ. Ayo sini." Tama menarik kursi di sampingnya. Laila pun kembali bangkit dan pindah ke sampingTama.
"Nah, begini kan kamu lebih gampang mau melayani suami." Tama menoleh pada Laila dan mengedipkan matanya. Lagi-lagi dada Laila berdebar aneh mendengar ucapan Tama.
Laila meletakkan piring yang telah diisnya dengan mie goreng, telur mata sapi, irisan timun, tomat dan taburan bawang goreng. Tama mulai memakannya.  Begitu juga dengan Laila.
"Mmhhh, enak." Tama memakan mie gorengnya dengan nikmat. Bumbu dan rasa mie goreng itu terasa pas di lidah Tama.
"Benaran, Da?" Laila menatap tama dengan mata berbinar. Senang rasanya suaminya itu mengatakan masakannya enak. Berarti laki-laki itu menyukai masakannya. Laila tersenyum bahagia.
"Benar, enak banget. Ini mie goreng terenak yang pernah aku makan."
"Uh, lebay deh." bibir Laila mengerucut. Tama tersenyum melihatnya.
"Oh, iya, Uda nanti pulang mungkin agak malam. Sudah beberapa hari nggak ke toko. Kamu ga pa pa kan di rumah?"
"Nggak pa pa, Da. kan ada Mak Eti, Mba Susi, Anita."
"Nggak suntuk di rumah aja?"
"Nggak,  Da. kan Laila ngerjain terjemahan."
"Oh, iya."
Setelah selesai sarapan, Tama naik ke kamarnya untuk berganti pakaian. Laila membereskan piring dan gelas bekas sarapan mereka. Mak Eti dan Anita telah berada di dapur.  Mak Eti dan Anita pun bersiap-siap untuk sarapan.
Setelah Tama berangkat kerja, Laila pun memindahkan pakaian-pakaian yang diberikan Tama dua hari yang lalu ke kamar tamu. Laila pun menyusun gamis, pakaian sehari-harinya serta pakaian tidurnya di lemari yang lumayan besar di ruang tamu itu.
Mba Susi yang sedang ngepel merasa heran melihat Laila.
"Kenapa dipindahin lagi ke bawah Uni?" Tanya Mba Susi kepo.
"Lemari di atas udah penuh, Mba. Ngga muat lagi yang ini," jawab Laila sedikit berbohong.
"Oh, tapi tidurnya di atas kan Uni?" Mba Susi memandang pada Laila dengan tatapan menggoda.
"Ih, Mba Susi, kepo amat sih." Laila mencoba tertawa walau hatinya merasa galau dengan pertanyaan Mba Susi.
"Ya, kalau nggak saya yang kepoin Uni, siapa lagi." Mba Susi pun tertawa senang telah berhasil membuat Laila tersipu malu.
Selesai merapikan semua pakaiannya, Laila kembali naik ke kamar Tama. Laila  membersihkan kamar dan ruang nonton Tama. Mengganti alas kasur dan menyapu karpet kamar. Setelah itu, Laila kembali ke kamar tamu. Laila ingin melanjutkan terjemahannya.
Tapi Laila teringat Mak Eti yang sedang memasak di dapur.
Akhirnya Laila pun membantu Mak Eti terlebih dahulu sebelum melanjutkan terjemahannya. Setelah zuhur, barulah Laila mulai kembali melanjutkan pekerjaannya.
*****
Pukul 09.00 malam Tama sampai di rumah. Tama membuka pintu dengan kunci cadangannya. Ruangan tamu dan ruangan keluarga  terlihat gelap, hanya lampu dapur yang masih menyala. Tama langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya. Hatinya sudah tak sabar ingin melihat wajah cantik Laila.
Tama membuka pintu kamar. Pandangannya langsung tertuju ke tempat tidur besar di kamarnya. Tempat tidur itu kosong. Jantung Tama berdegup kencang. Kemana Laila? Tama masuk dan memperhatikan sudut kamar, tempat kantong-kantong pakaian Laila yang tadi pagi masih teronggok memenuhi sudut kamar. Tapi semuanya kosong. Tak ada satu pun kantong yang masih tersisa.
Dengan napas memburu, Tama turun ke bawah. Tama menuju ke kamar tamu. Dibukanya pintu kamar tamu dengan kasar. Dan matanya langsung menangkap sosok Laila yang telah tertidur di balik selimut tebalnya. Dada Tama bergemuruh menahan rasa marah. Tanpa dapat menahan emosi, Tama menghempaskan pintu kamar itu dan berniat kembali ke kamarnya di lantai atas.
Tadi pagi rasanya semua baik-baik saja. Lalu kenapa sekarang perempuan itu memilih pindah lagi ke kamar tamu. Apa perempuan itu tak nyaman berada di dekatnya, tak nyaman satu kamar dengannya? Berbagai pertanyaan memenuhi hati dan pikiran Tama.
Sementara Laila yang mendengar suara pintu dihempaskan langsung terbangun dan bergegas bangkit. Laila membuka pintu kamar dan menangkap sosok Tama yang sedang berjalan tergesa menaiki anak tangga. Dahi Laila mengernyit. Ada apa dengan laki-laki itu? Pastilah Tama yang telah membuka pintu kamarnya dan menghempaskannya dengan begitu keras. 
Laila pun buru-buru mengikuti Tama naik ke lantai dua. Laila ingin memastikan ada apa dengan Tama. Apa laki-laki itu marah ia tak menunggunya pulang? Tak mengurus makan malamnya? Dada Laila pun berdebar. Terdengar lagi pintu kamar dibanting kuat. Pintu kamar Tama.
Laila tertegun. Benar-benar marah ternyata laki-laki ini, bisik hati Laila. Laila membuka pintu kamar dengan tangan gemetar. Lututnya pun terasa lemas. Tama tak terlihat di kamar tidur. Laila pun menuju ruang sebelah. Terlihat Tama sedang berdiri di depan jendela kamar ruang nonton TV yang menghadap ke halaman belakang.
"Uda, ada apa?" suara Laila terdengar bergetar. Tama berbalik. Mata Tama nanar melihat pemandangan di depannya. Laila dengan baju tidur selutut, tanpa lengan,  berwarna coklat susu. Wanita di hadapannya ini terlihat amat cantik dan mempesona. Tapi Tama sedang marah.
"Kenapa kamu kabur lagi?" Tama menatap Laila tajam.
"Kabur?" Laila balik menatap Tama bingung.
"Kenapa kamu pindah ke kamar tamu? Kamu nggak nyaman satu kamar dengan aku? Kamu nggak nyaman berada di dekatku?" Tama mengepalkan tangannya mencoba menahan gejolak amarah di dadanya.
"Bukan, Da. Bukan seperti itu." suara Laila serak. Sekarang Laila mengerti mengapa laki-laki itu marah. Padahal maksud Laila baik, biar laki-laki itu bisa tidur dengan nyaman di kasurnya. Laila tak pernah memikirkan akan seperti ini jadinya. Mata Laila berkaca-kaca.
"Sudahlah, kembalilah lagi ke kamar tamu, jika itu yang membuatmu nyaman." Tama mengibaskan tangannya dengan raut wajah yang masih terlihat kesal dan kecewa. Lalu Tama pun berbalik membelakangi Laila. Laila tak dapat lagi menahan air matanya. Bulir-bulir bening itu jatuh membasahi pipinya.
Tanpa sadar Laila mendekat dan memeluk Tama dari belakang. Seketika tubuh Tama menegang. Merasakan kulit tangan Laila yang menempel di perutnya, merasakan tubuh Laila yang seperti tanpa batas dengan punggungnya. Untuk beberapa saat, Tama serasa berhenti bernapas.
"Maafkan Laila, Da. Laila tidak tega melihat Uda setiap malam tidur meringkuk di sofa ini. Pastilah amat tidak nyaman tidur seperti itu. Dan Laila pikir, semua itu karena Laila telah mengambil kamar dan tempat tidur Uda." Laila berkata di antara isak tangisnya. Laila mengutuki dirinya yang kembali menyakiti laki-laki ini.
Tama tertegun mendengar kata-kata Laila. Emosi di dadanya berangsur-angsur mereda. Ia telah salah sangka pada istrinya ini. Tama membalikkan badannya dan memegang kedua belah tangan istrinya. Wajah marah dan kesalnya telah berganti dengan wajah yang penuh senyuman.
"Kalau kamu tidak tega Uda tidur seperti itu, seharusnya kamu membangunkan Uda dan menyuruh Uda tidur di sampingmu." Tama menatap Laila dengan lembut. Laila menunduk.
"Tapi Laila malu, Da. Nanti Uda menolak." Laila berkata dengan wajah memerah menahan rasa malu.
"Hei, kenapa harus menolak untuk tidur bersama istri?" Sekarang Tama memandang Laila dengan tatapan mata menggoda.
"Jadi Uda mau tidur sama Laila?" Laila bertanya dengan lugu. Mata Tama membulat.
"Memang kamu sudah siap?" Tama mendekatkan tubuhnya pada Laila hingga hampir tak berjarak. Haaa? Laila kaget. Bukan itu maksudnya.
"Boleh aku menciummu?" Tama memandang Laila dengan tatapan penuh harap. Meski ragu, tapi akhirnya Laila pun mengangguk.
bersambung .....

Artikel keren lainnya:

Kultum: Faktor-faktor Yang Mendukung Keberhasilan

Pidato Singkat: Faktor-faktor Yang Mendukung Keberhasilan

Assalamu ‘Alaykum  Warahmatullahi Wabarakatuh
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Islam dalam konsep mengajarkan manajemen, menempatkan penguasaan ilmu dan keahlian sebagai kunci sukses utama  bagi pencapaian keberhasilan. Allah menjelaskan dalam firman Nya: Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan orang yang bertaqwa.” (58/al-Mujadalah:11). Demikian Rasulullah SAW ada mengisyaratkan bahwa penguasaan ilmu sangat menentukan bagi kesuksesan seseorang, sebagaimana sabdanNya : “Bagi siapa yang ingin mencapai kesuksesan di dunia hendaklah ia mempergunakan ilmu. Siapa yang ingin mencapai kesuksesan akhirat hendaklah ia menggunakan ilmu dan siapa yang ingin mencapai kebahagiaan pada kedua-duanya hendaklah ia menggunakan ilmu” (H.R.Bukhari Muslim).
Keberhasilan seseorang juga tidak lepas dari pembangunan dan pemanfaatan networking dalam profesinya. Networking dapat didefinisikan sebagai keunggulan sekelompok orang yang bersatu, saling memperkuat daya yang dimiliki masing-masing untuk mencapai satu tujuan.
Al Ries dan Jeck Trout dalam buku Horse Course mengumpamakan pemanfaatan networking dengan memilih kuda balap, sehingga seseorang harus hati-hati dalam memilih kuda yang tepat.
Seseorang dapat membangun kerjasama dengan membina tali ukhuwwah dengan teman-teman sekolah, teman-teman sehobbi, seprofesi, keluarga, lingkungan pergaulan istri, koneksi pimpinan, arisan, STM, tetangga, dll, baik dalam bentuk ukhuwah islamiyah ukhuwah insaniah, dan ukhuwah wataniyyah.
Kemampuan dan budaya untuk mengevaluasi diri menjadi salah satu faktor bagi kesuksesan seseorang dalam  meniti karirnya, dalam bahasa agama dimaksudkan sebagai muhasabah, yang dalam penyelesaian selanjutnya digunakan lembaga taubat, terutama bagi hal-hal yang ditemukan sebagai kesalahan atau penyimpangan. Sebab kemampuan mengevaluasi diri dan upaya bertaubat dari kesalahan akan memungkinkan seseorang untuk dapat lebih waspada dan tidak menyombongkan diri pada masa berikutnya.
Komunikasi juga merupakan salah satu faktor penting bagi kesuksesan seseorang. Seseorang harus menkomunikasikan aktifitasnya kepada Tuhan dalam bentuk ibadah vertikal, dan komunikasi dengan pimpinannya dilakukan dengan bekerja secara efektif, baik dan shaleh, begitupula dengan menjalin komunikasi yang baik sama manusia atau teman seprofesinya, seperti yang digambarkan mengenai Hablun minallah wa hablun minan nas dalam Q.S. 3/Ali Imran:112.
Di dalam kajian-kajian mengenai strategi pengembangan karier, penampilan dipahami sebagai mencakup kebersihan, tata rias, dan busana. Namun dalam keprofesian senantiasa dikaitkan hanya dengan keserasian dan keindahan. Sementara dalam perspektif Islam hal tersebut bukan hanya dikaitkan dengan keindahan fisik luar tetapi keseharian dalam hal moral juga penting, sebagai pendukung penampilan.
Wassalamu ‘Alaykum  Warahmatullahi Wabarakatuh

Artikel keren lainnya:

Mad Iwad (Pengertian dan Contohnya)

Pada postingan ini insyaAllah saya akan membahas tentang mad iwadh. Mad iwadh cukup banyak contohnya di dalam Al-Qur’an. Maka penting bagi kita untuk bisa memahami tentang mad iwadh dan benar dalam mempraktikkannya.
Mad Iwadh
Arti mad iwadh secara bahasa adalah mad berarti panjang dan iwadh artinya mengganti. Sedangkan dalam ilmu tajwid mad iwadh adalah fathatain atau tanwin fathah selain pada ta' marbuthab yang dibaca waqaf..
Contoh:
وَكِيْلًا وَكِيْلَا، مَفْعُوْلًا مَفْعُوْلَا، عَجُوْلًا عَجُوْلَا
Dinamakan mad iwadh karena untuk mengkompensasi waqaf. Sebagaimana kita ketahui bahwa tanwin fathah selalu ada alifnya. Apabila dibaca waqaf maka tanwin fathah menjadi fathah tunggal sehingga menyerupai mad thabii yaitu fathah diikuti alif. Ukuran mad iwadh adalah 2 harakat atau 1 alif.
Adapun ketika dibaca washal maka tidak ada hukum mad dan bacaan tanwin menyesuaikan dengan huruf berikutnya sebagaimana berlaku hukum nun mati dan tanwin. Apabila huruf yang terakhir yang diwaqafkan adalah ta’ marbuthah yang berharakat tanwin fathah maka tidak dihukumi mad iwadh melainkan diganti menjadi Ha sukun.
Contoh:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً
اِرْجِعِيْ إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
Kata (خَلِيْفَةً) dan (مَرْضِيَّةً) ketika waqaf tidak boleh dibaca (خَلِيْفَتَا) dan (مَرْضِيَّتَا) melainkan harus dibaca (خَلِيْفَهْ) dan (مَرْضِيَّهْ).
Contoh-contoh mad iwadh dalam Al-Qur’an:
فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا
وَالْمُرْسَلَاتِ عُرْفًا
يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُبَدًا
وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا
فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا
فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا
كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا
وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا
إِنَّ هَذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاءً وَكَانَ سَعْيُكُمْ مَشْكُورًا
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا
Mudah kan? Mulai sekarang kalau mewaqafkan tanwin fathah maka harus dibaca panjang 2 harakat.
Trims telah berkunjung.

Artikel keren lainnya:

Kumpulan Teka-teki dan Jawabannya Yang Bikin Senyum Sendiri

Kumpulan teka-teki dan jawabannya | Tebak-tebakan
Orang Indonesia itu sangat suka dengan teka-teki. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa khususnya orang receh pasti suka dengan yang namanya teka-teki. Sesuai namanya, teka-teki merupakan pertanyaan-pertanyaan dan untuk menjawabnya harus memutar otak terlebih dahulu.
Teka-teki
Berikut ini kumpulan teka-teki dan jawabannya:
S: Akar di luar pohon di dalam?
J : Jenggot

S: Bersisit buka ular, Punya mahkota bukan raja?
J: Nanas

S: Disentuh ada, ditengok tak ada?
J : Telinga

S: Siapa yang paling bodoh sedunia?
J: Tukang photo, ditanya 3x4 berapa? Jawabanna  2000.

S: Kakinya satu, matanya tiga?
J: Lampu setopan

S: Ke bawah terbuka, ke atas tertutup?
J: Seleting

S: Kalau maju kalah, kalau mundur menang?
J: Lomba tarik tambang

S: Diubek, dicari, sudah ketemu malah dibuang, Apa hayoh?
J: Upil

S: Bangku yang bisa dimakan?
J: Bangkuang

S: Pribumi di luar, tamu di dalam?
J: Becak

S: Sebutkan satu kalimat yang jika dibaca baik dari kiri maupun kanan tetap sama!
J: Kasur ini rusak.

S: Apa perbedaan antara sarung dan kotak?
J: Sarung ada yang kotak-kotak, tapi kalo kotak nggak ada yang sarung-sarung.

S: Apa perbedaan antara sepatu dan jengkol?
J: Sepatu disemir, kalo jengkol disemur.

S: Ada nggak orang yang cukur rambut tiap hari tapi nggak botak-botak?
J: Ada, tukang cukur.

S: Sebuah kereta api listrik bergerak dengan kecepatan 100 km/jam untuk menempuh jarak 100 km. Saat sudah mencapai jarak 50 km, berapakah panjang asapnya?
J: Kereta api listrik tidak mengeluarkan asap

S: Apa kemiripan antara kepala dengan kelapa?
J: Kalo kepala dicukur jadi botak, tapi kalo kelapa dicukur jadi batok.

S: Kakinya ada 4 dan bisa terbang, apakah itu?
J: 2 burung terbang.

S: Jika Anda mencelupkan kapur berwarna putih ke dalam air berwarna merah, apa yang akan terjadi?
J: Kapur itu akan basah.

S: Ada 2 nyawa dalam satu tubuh, apakah itu?
J: Wanita hamil.

S: Dia bikin karya, kalo hasil karyanya diinjek-injek dia nggak marah, siapakah dia?
J: Pembuat sandal/sepatu.

S: Yang jual nggak suka, yang suka nggak beli, yang beli nggak suka, apakah itu?
J: Rumput.

S: Yang jual nggak pake, yang pake nggak beli, yang beli nggak pake, apakah itu?
J: Batu nisan.

S : Jika tidur maka dia bangun. Bila bangun, dia tidur.
J : Telapak kaki

S: Apa yang tidak ada pinggirnya tapi ada tengahnya?
J: Tengah malam atau tengah hari.

S: Hewan apa yang tidak pernah sakit. Namun setiap hari selalu diberi obat?
J: Nyamuk dan cacing.

Artikel keren lainnya:

Kumpulan Tebak-tebakan Lengkap dengan Jawabannya

Tebak-tebakan lengkap dengan jawabannya
Tebak-tebakan adalah sebuah pertanyaan dengan klu-klu tertentu yang jawabannya terkadang bikin ngakak dan geleng-geleng kepala. Walaupun terkadang jawabannya bukan berdasarkan fakta sebenarnya tapi dikira-kira itu adalah benar. Ada juga pertanyaan tebak-tebakan itu yang menjebak. Artinya jawabannya bukan berdasarkan logika orang kebanyakan. Disitulah kita harus berfikir lebih cerdas.
Orang Utan Tertawa
 Dibawah ini adalah kumpulan tebak-tebakan lengkap dengan jawabannya:
S: Di tengah pasar ada apa?
J: aya huruf “S”

S: Kalau ada raja meninggal, anaknya jadi apa?
J:  Yatim

S: Sebutkan 5 nama buah dalam satu detik?
J: Rujak

S: Apa bukti wortel baik untuk mata?
J: Gak pernah kan lihat kelinci pake kacamata.

S: Mengapa air laut asin?
J: Karena ikannya pada keringetan dikejar-kejar nelayan.

S: Hewan apa yang paling nggak sopan?
J: Kutu. Soalnya nginjak-nginjak kepala.

S: Apa bahasa Cinanya sepi?
J: Zun yi Zen yap

S: Apa bahasa Arabnya diam ditempat?
J: Ta'kabur

S: Kenapa pohon kelapa di depan rumah harus ditebang?
J: Soalnya kalo dicabut berat

S: Kenapa dokter bedah kalo mo operasi mulutnya ditutup?
J: Kalau matanya yangg ditutup kan nggak kelihatan

S: Apa pengertian cemilan?
J: Cebelum cepuluh, cecudah delapan

S: Kenapa burung Bangau tiap bulan November terbang ke selatan?
J: Soalnya kalau jalan cape

S: Kenapa di dalam bajaj nggak ada nyamuk?
J: Karena nyamuk sini cuma takut tiga roda

S: Kalau ular dikasih kaki, apa yang akan terjadi?
J: Kakinya dipatuk ular donk

S: Buah semangka, dilubangin, dikasih es batu, dikocok-kocok terus digelindingin. jadi apa?
J: Jadi jauh

S: Ayam apa yang di cari orang ?
J: Ayam hilang

S: Kalau kucing jadi ayam, domba jadi ayam, singa jadi ayam, ikan jadi ayam, ayam jadi apa?
J: Jadi banyak

S: Apa Bahasa Inggris-nya keramas?
J: Golden Monkey!

S: Kenapa nyamuk lebih kurus dari lalat?
J: Soalnya nyamuk suka begadang

S: Lampu apa yang kalau dipecahin keluar orangnya?
J: Lampu tetangga. coba elo pecahin, kan keluar orangnya

S: Kenapa Superman bajunya make huruf S?
J: Kalo makenya XL jadi longgar donk

S: Binatang apa yang seram tapi bau?
J: Serigala berbulu ketek

S: Bagaimana cara menghilangkan bau pete di mulut?
J: Makan Jengkol!

S: Apa bedanya kepala dengan kelapa?
J: Kalo kepala dicukur jadi botak, kalo kelapa dicukur jadi batok!

S: Apa kemiripan wayang, sepatu dan jengkol?
J: Kalau wayang semar, kalau sepatu semir, kalau jengkol semur

S: Apa persamaan telepon dan jemuran?
J: Kalau kering sama-sama diangkat

Artikel keren lainnya:

Pengertian Blogwalking dan Manfaatnya

Blogwalking adalah suatu aktivitas blogger mengunjungi blog orang lain dengan berbagai tujuan. Adapun tujuan tersebut mulai dari mencari informasi ataupun mencari inspirasi.
Blogwalking
Mungkin bagi sebagian blogger menganggap bahwa aktivitas blogwalking adalah suatu yang melelahkan dan hanya menguntungkan blog yang kita kunjungi saja. Tapi bagi saya tidaklah demikian, blogwalking atau jalan-jalan ke blog adalah sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan blog saya.
A. Tips dan Etika Blogwalking
> Di blog aktif
Sebaiknya kita berkunjung di blog aktif. Blog aktif adalah blog yang masih suka update artikel secara rutin. Blog aktif artinya penulisnya pun aktif.
> Berkomentar dan menyisipkan link
Berkomentar sama halnya dengan buku tamu. Sebagai bukti kunjungan maka kita harus mengisi buku tamu tersebut. Dalam dunia blogwalking, mengisi buku tamunya adalah dengan memberikan komentar. Tentunya komentarnya harus yang relevan dan sesuai isi artikel.
Bisa juga kita menanamkan link dalam komentar untuk memudahkan siempunya blog membalas kunjungan ke blog kita punya.
Saya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke blog orang lain yang telah berkunjung ke blog saya. Saya pernah mendapati ada blogger yang menggunakan auto delete link yang terdapat di komentar. Menurut saya itu adalah kesombongan. Saya tidak pernah menghapus komentar yang disispi link karena itu sebagai bukti penghargaan saya kepada sesama blogger, kecuali linknya mengarah ke blog esek-esek atau jualan yang gak jelas.
> Tidak spammer
Maksudnya adalah kita tidak boleh berkomentar di blog yang kita kunjungi dengan komentar yang menghina, menghujat, atau tidak relevan dengan artikel. Begitu pula kita tidak boleh memberikan komentar yang membabi buta di blog orang lain.
> Di blog yang banyak pengunjungnya
Blog yang banyak visitornya akan memungkinkan visitornya berkunjung ke blog kita melalui link di komentar.
> Di blog yang penulisnya aktif menjawab
Blogger yang aktif biasanya juga akan aktif membalas kunjungan blogger lainnya.
> Tidak di blog negatif
Diantara yang termasuk blog negatif adalah blog yang mengandung konten dewasa dan blog yang berisi konten duplikasi. Link yang berada di blog lain juga berpengaruh terhadap reputasi blog kita.
> Tidak di blog yang auto delete link
Kalau ada blog yang memakai HTML auto delete link di komentar, so pasti link yang ditanamkan akan otomatis dihapus. So, lihat-lihat dulu komentar sebelumnya untuk memastikannya!
B. Manfaat dan Tujuan Blogwalking
Diantara tujuan dan manfaat yang rasa rasakan dari blogwalking:
> Memperkenalkan diri sebagai blogger
Sebagai seorang blogger pemula tentunya kita memerlukan yang namanya personal branding. Ibaratnya kita jadi penghuni baru di suatu komplek, perlu bagi kita memperkenalkan diri sebagai tetangga baru dengan mengunjungi rumah-rumah di sekitar. Kalau di dunia blogging, salah satu memperkenalkan diri adalah dengan menjelajah ke blog-blog yang sudah lama nangkring di dunia maya.
> Memperkenalkan blog
Yang namanya blogger pasti punya blog. Perkenalkanlah identitas blog kita kepada khalayak umum.
> Mendapat backlink
Dengan menanamkan link pada komentar yang kita tulis di blog orang lain, maka ada backlink yang mengarah ke blog kita. Baclink juga bermanfaat bagi ranking blog kita di mata mesin pencari seperti google dan bing.
> Mengulas atau mereview blog kita
Mintalah kepada mastah dan suhu blogger untuk menilai blog kita. Penilaiannya baik dari segi konten maupun tampilannya. Masukan-masukan dari mereka itu jadi bahan untuk perbaikan blog kita.
> Bersilaturahmi dengan sesama blogger
Berinteraksi dengan sesama blogger tentunya sangat bermanfaat bagi kita khususnya blogger pemula. Kita bisa belajar dan mendapat inspirasi dari mereka.
> Belajar dari para mastah blogger
Pastinya banyak hal yang belum kita kuasai dalam dunia blogging. Mulai dari hal yang mendasar sampai yang lebih kompleks. Kalau bertanya langsung di grup WA atau FB terkadang mereka kurang respon. Maka untuk mendapat jawabannya adalah dengan mengunjungi blog mereka.
> Mencari inspirasi dan ide menulis
Ada kalanya kita mengalami stuck dan kehabisan ide untuk menulis artikel. Cobalah cari ide dan inspirasi dari blog orang lain. Tapi ingat jangan menduplikat atau copy paste artikel punya orang ya!
> Berbagi ilmu dan pengalaman
Kalau kita merasa lebih tahu atau pernah mengalami suatu masalah dan kita dapat menyelesaikannya, cobalah berbagi dengan orang lain. Ilmu dibagikan tidak akan habis, melainkan akan semakin bertambah.
> Mendapat visitor
Banyak kunjungan balik dari hasil blogwalking walaupun tidak dalam jumlah yang signifikan. Setidaknya mereka itu bukan pengunjung biasa.

Artikel keren lainnya:

Do'a Mohon Anak yang Shaleh dan Shalehah

Do’a mohon anak shaleh dan shalehah | Do’a para Nabi meminta keturunan
Mempunyai keturunan yang shaleh dan shaleh merupakan cita-cita besar keluarga muslim. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa anak shaleh adalah investasi jangka panjang bagi orang tuanya. Do’a anak shaleh akan menembus ruang dan waktu karena akan terus mengalir walaupun orang tuanya sudah meninggal.
Keluarga Muslim
Salah satu upaya kita agar mendapatkan keturunan yang shaleh adalah dengan berdo’a kepada Allah, bermunajat kepada Sang Pemberi agar diberikan anak cucu yang shaleh dan shalehah.
Berikut ini adalah do’a-do’a yang diambil dari Al-Qur’an untuk memohon anak yang shaleh dan shalehah yang pernah diamalkan oleh para Nabi ketika mereka merindukan keturunan.
> Do’a Nabi Zakariyya as (Al-anbiya’ : 89)
Walaupun Nabi Zakariya as dan istrinya sudah memasuki masa senja, Nabi Zakariya tidak menyerah bermunajat kepada Allah swt untuk mendapat keturunan. Berikut do’anya:
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah sebaik-baiknya Pewaris.”
> Do’a Nabi Zakariyya as (Ali imran : 38)
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
> Do’a Nabi Ibrahim as (Ash-shaffat : 100)
Hampir sama dengan kejadian Nabi Zakariya as, Nabi Ibrahim as pun tidak menyerah untuk mendapat keturunan walaupun sudah memasuki masa tua.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.”
> Do’a Nabi Ibrahim as (Ibrahim : 35)
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آَمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.”
> Do’a Nabi Ibrahim as (Ibrahim : 40)
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku.”
> Al-furqan : 74
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
> Al-ahqaf : 15
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Artinya: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai, dan berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
Semoga Allah mengabulkan semua do’a kita. Amin.
Bagi yang memerlukan, silahkan kopi paste saja untuk diamalkan setiap hari!

Artikel keren lainnya:

Tatung Mustari: Alasan Saya Menjadi Blogger

Alasan ngeblogging | Alasan menjadi blogger
Menjadi blogger bukanlah cita-cita saya. Namun seiring waktu, saya secara tidak sengaja harus membuat blog untuk tugas kuliah. Mulai dari situ saya malah “ketagihan” untuk terus ngeblog. Terus apa alasannya saya menjadi blogger?
Pic: Tatung Mustari
Kali ini saya ingin curhat mengapa sampai hari ini saya masih ngeblog. Berikut alasannya:
> Update status
Kalau orang lain update status di medsos seperti FB, IG atau twitter, maka saya update statusnya dengan membuat postingan di blog. Saya suka baca status orang lain di Facebook yang begitu panjang. Kalau saya sih mending nulis di blog aja karena kelihatan lebih pro.
> Menyalurkan hobi
Saya suka menulis walaupun tulisan saya acak-acakan tidak sesuai kaidah EYD. Intinya yang penting saya menulis dan menuangkan segala ide dan pengetahuan. Nah salah satu media yang menyediakan tempat untuk saya berkarya adalah blog ini. Nah bagi sobat yang suka menulis ayo cobalah menjadi blogger.
> Berbagi ilmu
Berapa lama kita bersekolah? Jika seandainya kita lulus sampai S1 itu artinya kita menghabiskan waktu minimal 16 tahun untuk belajar dan mencari ilmu. Begitu banyak ilmu yang menumpuk di otak kita. Alangkah sayangnya jika ilmu tersebut terpenjara di otak kita. Oleh karena itu, saya ingin berbagi ilmu yang telah saya dapatkan di sekolah atau pun di lembaga lainnya kepada orang lain supaya ilmu ini bermanfaat.
> Berbagi pengalaman
Banyak hal yang saya alami dalam kehidupan ini. Mulai dari kebahagiaan, kesedihan, kesuksesan, kegagalan, ketakutan, keberaniaan, dsb silih berganti mengisi rangkaian hidup saya. Saya ingin apa yang saya alami menjadi inspirasi bagi orang lain. Yang bagusnya supaya di contoh dan yang tidak baiknya supaya dihindari dan dijauhi.
> Memecahkan masalah orang
Tahukah kita bahwa hidup ini penuh masalah. Di sekolah, rumah, keluarga, tempat main, dll semua berpeluang menimbulkan masalah. Nah saya ingin masalah tersebut tidak menjadi masalah bagi kehidupan kita.
> Mencari teman
Saya banyak ikut grup Blogger baik di FB maupun WA. Mencari teman tentunya tidak dibatasi ruang dan waktu. Banyak orang yang chat langsung untuk blog walking dan saling bersilaturahmi dengan saling berkunjung ke blog masing-masing.
> Mencari penghasilan
Salah satu manfaat dari ngeblog adalah bisa mendapat penghasilan. Caranya bisa dengan menjadi publisher iklan, menjual produk atau mengulas produk orang lain.
> Menebar kebaikan
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Semoga blog-blog yang saya kelola bisa memberikan kebaikan, pencerahan, petunjuk dan inspirasi bagi banyak orang.
> Mencari pahala
Alangkah ruginya saya bila ngeblog hanya untuk mendapatkan pahala dunia saja. Waktu dan tenaga yang saya gunakan untuk ngeblog mudah-mudahan menjadi aset dalam meraup keuntungan dari Allah. Amin.

Artikel keren lainnya:

Tips Menghafal Urutan, Nomor dan Angka dengan Visualisasi Angka

Tips Menghafal Urutan, Nomor dan Angka | Visualisasi Angka | Rumus Angka Untuk Menghafal
Bagi kebanyakan orang, menghafal adalah sesuatu yang tidak mudah. Banyak kendala yang dialami ketika menghafal. Apalagi menghafal yang ada angkanya atau menghafal sesuatu yang berurutan. Contoh menghafal urutan surat dalam Al-Qur’an, urutan negara dari yang terluas hingga terkecil, dll.
Ilustrasi Angka
Nah kali ini saya ingin berbagi tips bagaimana caranya agar bisa menghafal dengan cara asyik. Caranya adalah dengan memvisualisasi dan mengimajinasikan angka menjadi huruf dan kata.
Berikut kita imajinasikan angka menjadi huruf:
1
l
6
b
2
N
7
J
3
M
8
R
4
K
9
g
5
S
0
D
Setelah itu, bantuklah dari huruf-huruf tersebut menjadi kata yang mengandung huruf di atas. Contohnya seperti berikut:
1
lift
26
Nabi
51
Solo
76
Job
2
Net
27
tiNJu
52
SeNat
77
JiJi
3
Map
28
NoRa
53
SeMut
78
JuRi
4
Kutu
29
Naga
54
SaKu
79
Jaga
5
Sate
30
MaDu
55
SaoS
80
RoDa
6
Batu
31
Malu
56
Sabit
81
ReL
7
Jet
32
MiN
57
SuJu
82
RiNa
8
Roti
33
MeMe
58
SaRi
83
RaMe
9
got
34
MuKa
59
Sagu
84
RaK
10
luDo
35
MaS
60
BoDo
85
RoS
11
lele
36
Mabit
61
bali
86
RaBu
12
liNe
37
MeJa
62
baN
87
RaJa
13
leM
38
MuR
63
boM
88
RoRo
14
luKa
39
MeGa
64
buKu
89
Ragi
15
leSu
40
KuDa
65
boS
90
goDa
16
labu
41
Kol
66
babi
91
gol
17
laJu
42
KaiN
67
baJu
92
gauN
18
laRi
43
KauM
68
baRu
93
gaMe
19
lagu
44
KaKi
69
Bego
94
goKu
20
NoDa
45
KaSa
70
JuDo
95
gaS
21
Nil
46
Kabut
71
Jeli
96
gaib
22
NiNa
47
KeJu
72
JiN
97
gaJi
23
NaMa
48
KaRi
73
JaM
98
guRu
24
NiKe
49
Kaget
74
JaKet
99
gigi
25
NaSi
50
SoDa
75
JaS
100
lOOp

Apabila angka-angka di atas sudah diimajinasikan dalam bentuk kata. Langkah selanjutnya adalah mengasosiasikan atau menghubungkan kata tersebut dengan kata yang dihafalkan. Contoh:
> Surat Al-Ankabut surat ke 29 >> NaGa kalangkabut
> Surat Ibrahim surat ke 14 >> Ibrahim terluka
> Perang Diponegoro berlangsung dari 1825-1830 >> Pada saat perang Diponegoro, saya “lari” bawa “nasi” dan “lari” bawa “madu”.
Buatlah cerita imajinasi yang unik, lucu, atau aneh agar lebih melekat di memori kita!
Demikian tips dari saya bagaimana caranya menghafal angka, nomor dan urutan. Mudah-mudahan bermanfaat.
Bantu saya mengembangkan blog ini dengan memberikan komentar positif dan share artikel ini! Terima kasih.

Artikel keren lainnya: