Home · Parenting · Konseling · Blogging · Tips · Daftar Isi

Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini

Edukasi Seks untuk Anak Kecil | Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini
Ilustrasi Keluarga
Mungkin ada yang belum ngeh dengan istilah pendidikan seks. Pendidikan seks bukanlah mengajarkan bagaimana cara “berinseminasi” atau mengenalkan alat-alat reproduksi semata. Banyak tujuan dari pendidikan seks, diantaranya:
• Mencegah seks bebas,
• Mencegah perilaku seksual menyimpang,
• Mencegah penyalahgunaan organ seks,
• Menghargai dan menghormati orang yang berbeda gender,
• Mencegah pelecehan seksual,
• Dll
Lalu bagaimana cara memberikan pendidikan seksual kepada anak usia dini? Penulis merangkum dari berbagai sumber dan berikut rangkumannya:
1. Mengenalkan bagian tubuh
Ajarkanlah anak kita tentang semua anggota tubuh dengan segala fungsinya. Hal yang terpenting adalah mengajarkan bagian tubuh mana saja yang tidak boleh dipegang lain dan bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain. Begitu pula ajarkan anak supaya tidak memegang dan melihat bagian tubuh tertentu milik orang lain.
2. Mengajarkan mandiri (mandi, ke WC, cebok)
Tidak kalah penting untuk mengajarkan anak mandiri dan memenuhi kebutuhan sendiri khususnya mandi, pergi ke WC, cebok, dll. Banyak terjadi pelecehan seksual karena sang anak tidak mandiri. Ingin BAB atau BAK bahkan cebok harus dibantu oleh orang lain. hal ini bisa membuka celah kepada orang-orang yang tidak betanggung jawab melakukan hal-hal yang merusak anak seperti pelecehan seksual.
3. Mengenalkan perbedaan jenis kelamin
Sosok  yang paling tepat mengajarkan tentang perbedaan gender adalah ayah dan bunda. Kedua sosok ini yang paling banyak berinteraksi dengan anak. Kenalkanlah kepada anak bahwa pribadi perempuan dan laki-laki itu berbeda. Mulai dari karakter, hobi, pakaian, bentuk tubuh, dan gaya bicara antara laki-laki dan perempuan itu berbeda.
Bila anak kita adalah seorang laki-laki, berikanlah pakaian dan mainan yang cocok untuk laki-laki dan lebih intensifkan banyak bergaul dengan ayah. Begitu pula bila anak kita perempuan, berikanlah pakaian dan mainan yang cocok untuk perempuan dan lebih banyak bergaul dengan ibu. Contohkan pula bagaimana bersikap dan bergaul dengan lawan jenis.
4. Menumbuhkan budaya malu
Dalam agama Islam ada anggota tertentu yang tidak boleh dilihat oleh orang lain yang disebut dengan aurat. Orang tua hendaknya memberi pemahaman apa itu aurat serta mengenalkan pakaian-pakaian muslim yang menutupi aurat. Pilihkan model-model yang disukai oleh mereka sehingga anak senang belajar menutup aurat.
5. Memisahkan tempat tidur
Rasulullah saw. Pernah bersabda, “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka umur tujuh tahun, dan pukullah jika mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud).
Pada hadits di atas terdapat perintah untuk memisahkan tempat tidur anak. Sebagian besar para ulama menjelaskan bahwa memisahkan tidur anak harus dimulai sejak anak berusia tujuh tahun. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa pemisahan tidur dimulai sejak sepluh tahun.
6. Mengenalkan waktu berkunjung ke kamar
Ajarkan juga untuk selalu meminta izin apabila hendak masuk ke kamar orang lain terutama pada jam tertentu. Hal ini Allah perintahkan:
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah shalat Isya’. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nur [24]: 58).
7. Mengenalkan mahram dan non mahram
Orang tua juga perlu mengajarkan tentang konsep mahram dalam Islam kepada anak. Mahram adalah orang tidak boleh dinikahi. Berikan pemahaman tentang perbedaan antara mahram dan bukan mahram serta beri contoh bagaimana bergaul dengan mahram dan bukan mahram.
8. Mengajarkan untuk menjaga pandangan
Ini yang harus benar-benar diajarkan sejak dini. Menjaga pandangan adalah menjaga mata melihat sesuatu yang dilarang. Ajarkan memalingkan mata dan membaca istighfar ketika melihat sesuatu yang tidak boleh seperti melihat aurat orang lain.
9. Membatasi tontonan
Sekarang ini, di berbagai media seperti TV dan Youtube tersedia berbagai konten mulai untuk anak-anak hingga dewasa. Pastinya banyak juga tontonan yang sangat tidak mendidik. Sebagai orang tua, kita harus bisa memantau dan membatasi tontonan kepada anak. Berikanlah hanya tontonan yang mendidik anak karena dari tontonan biasanya anak akan meniru berbagai hal.

Artikel keren lainnya:

13 Tanggapan untuk "Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini"

  1. Dengan banyak nya kasus seks bebas, pendidikan seks memang sangat perlu bang

    ReplyDelete
  2. Perlu adanya pendidikan seks memang.

    ReplyDelete
  3. Sy juga sudah jadi seorang bapak, meskipun anak sy masih bayi. Tapi memang sudah harus diplanning pendidikan seks sejak dini.

    ReplyDelete
  4. Bermanfaat pak, hehe yuk main ke www.rajinmenulis.xyz

    ReplyDelete
  5. Mantap sob... 👍👍

    catatanfb91.blogspot.com

    ReplyDelete
  6. bener mas, ini wajib kta tanamkan. supya mereka mengerti bahaya kalau belom ckup umur hehe

    ReplyDelete
  7. Sudah seharusnya pendidikan seks ini diperhatikan, agar nanti tidak terjadinya penyimpangan seksual.

    ReplyDelete

Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.