Home · Parenting · Konseling · Blogging · Tips · Daftar Isi

Kultum: Sebarkan Salam Di Antara Kita

Materi Ceramah Singkat: Sebarkan Salam Di Antara Kita
Assalamu ‘Alaykum  Warahmatullahi Wabarakatuh
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Seorang muslim ditekankan untuk membudayakan salam (assalam ‘Alaikum warahmatullahi wabarakatuh) dan muslim yang lain diwajibkan membalasnya dengan ‘alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Perjumpaan seseorang dengan orang lain menurut Islam merupakan pertemuan dua makhluk yang saling berdo’a kepada Allah untuk keselamatan saudaranya.
Allah SWT di dalam surah al-Nisa ayat:86 berfirman : “Dan apabila kamu diberi penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau hendaklah kamu membalasnya (dengan sepadan) sesungguhnya Allah atas segala sesuatu Maha Memperhitungkan” (al-Nisa:86).
Rasulullah SAW bersabda : “Ada dua perkara yang iri orang kafir kepadamu yaitu, ucapan “aamiin” bersama-sama di belakang imam sewaktu shalat dan ucapan  “salam” diantaramu” (al-Hadis).
Kalau kita perhatikan ayat dan hadis tersebut maka salam merupakan budaya Islam yang harus dikembangkan secara bersama, tanpa membedakan status sosial kita, Bahkan Rasulullah SAW selama hidupnya telah mencontohkan bahwa sepanjang hidupnya belum pernah didahului orang lain dalam mengucapkan salam, kecuali sewaktu berada di Mesjid al-Haram. Beliau bahkan memperingatkan kita : “Tidak beriman kamu kalau kamu tidak ada kasih sayang, dan tidak akan ada kasih sayang diantara kamu, kalau kamu tidak menyebarkan salam” (al-Hadis).
Dari berbagai petunjuk di atas, tergambar bahwa pembudayaan salam sebagai tegur sapa, dikaitkan Allah dengan sifat-Nya sebagai Maha Memperhitungkan, maka pembudayaan salam dalam lingkungan pergaulan di perusahaan, akan membantu kesuksesan usaha dan aktifitas kita sebagai seorang muslim. Kita mengenal sejumlah tegur sapa, misalnya “selamat pagi, daag, dadaa, bey-bey, dsb. Tetapi secara tidak terelakkan tegur sapa yang dikaitkan dengan perhitungan Allah yaitu salam.
Bagi kehidupan berbangsa dan kehidupan sosial sekarang ini, salam dalam makna generik Islam terlihat semakin signifikan, sebab berbagai krisis, keterbukaan dan kebebasan yang sedang terjadi pada sisi tertentu  memunculkan fenomena disintegrasi sosial dan anarkis. Keadaan semacam itu mengancam “rasa kasih sayang” dan keselamatan diantara kita.
Bila hal ini semakin berlarut-larut, maka salam dalam makna generik Islam itu semakin ‘tidak efektif memadukan kita sebagai bangsa dan mayoritas berpenduduk muslim. Bila dikaitkan dengan hadis nabi di atas, maka tidak akan ada kasih sayang diantara kita, selama kita tidak menebar salam. Dengan demikian boleh jadi keselamatan kita sebagai bangsa akan terganggu, jika visi salam (keselamatan) sebagai makna generik Islam tidak membumi ditengah prilaku umat Islam. Untuk itulah kita harus menegakkannya (al-An’am:127).
Wassalamu ‘Alaykum  Warahmatullahi Wabarakatuh

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Kultum: Sebarkan Salam Di Antara Kita"

Post a Comment

Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.