Home · Parenting · Konseling · Blogging · Tips · Daftar Isi

Soal Latihan PAI BP Bab Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf

Bank Soal agama Islam materi Ikhlash, Sabar, dan Pemaaf.

Berikut beberapa contoh soal ujian pelajaran agama islam dan budi pekerti pada materi ikhlas, sabar, dan pemaaf. Bentuk soalnya ada pilihan banyak dan jawaban uraian. Tingkat soalnya lengkap mulai LOTS sampai HOTS.

Ujian

A. Pilihlah pilihan yang tepat!

1. Ciri orang yang ikhlas adalah....

A. malas jika sendirian dan rajin dihadapan banyak orang

B. semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.

C. senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal

D. melakukan segala yang diharamkan Allah

 

2. Berikut ini adalah beberapa sikap.

1) Ringan dan senang hati

2) Berpegang teguh pada prinsip

3) Tidak mengharapkan imbalan ketika membantu

4) Memaafkan kesalahan orang lain

Seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan ikhlas, perilaku yang ditampilkannya adalah....

A. 1 dan 2

B. 3 dan 4

C. 1 dan 3

D. 2 dan 4

 

3. Yang termasuk perilaku sabar dalam menghadapi musibah adalah .…

A. acuh tak acuh terhadap musibah yang dialami

B. minta bantuan orang pintar

C. menerima dengan lapang dada dan ikhlash

D. melakukan kegiatan yang menyenangkan

 

4. Orang yang sabar akan selalu mengarahkan kekuatannya kepada Allah Swt. Dalam hal ini sabar berfungsi sebagai...

A. landasan yang kokoh bagi keimanan seorang muslim

B. sarana keberhasilan untuk melaksanakan suatu pekerjaan

C. sebagai benteng utama dalam menghadapi cobaan

D. menjadi seorang hamba yang selalu dicintai oleh Allah Swt

5. Tradisi halal bi halal di Indonesia setiap bulan syawal adalah tradisi yang mengajarkan untuk selalu bersikap....

A. sabar

B. memaafkan

C. ikhlas

D. empati

 

6. Berikut ini adalah beberapa sikap:

1) Memaafkan orang yang menyakiti kita

2) Membantu orang lain yang membutuhkan

3) Mampu menahan rasa marah

4) Tetap teguh pendirian

Perilaku yang menunjukkan sikap pemaaf tercermin dalam sikap yang terdapat pada nomor....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

 

7. Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu tanpa pamrih. Orang yang melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan imbalan dan pujian dari orang lain. Perilaku mengharapkan pujian dari orang lain dapat menimbulkan sikap…

A. riya’

B. boros

C. kikir

D. bakhil

 

8. Surat an-Nisa/4: 146 merupakan salah satu ayat yang menjelaskan perilaku terpuji. Yang bukan merupakan kandungan surat an-Nisa/4: 146 adalah....

A. bersabar dalam menghadapi cobaan

B. ikhlas dalam beribadah kepada Allah Swt

C. taubat dengan sungguh-sungguh

D. memperbaiki diri

 

9. Perhatikan penggalan ayat berikut!

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Selain pemaaf, perilaku terpuji yang disebutkan dalam QS ali-Imron/3: 134 adalah...

A. senantiasa bersedekah

B. menjauhi sombong

C. menahan amarah

D. menahan nafsu

 

10. Perhatikan ayat berikut! 

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

Berdasarkan ayat di atas, orang yang ikhlas dalam melaksanakan agama Allah Swt. pada hari kiamat kelak berada dalam kelompok....

A. orang yang beruntung

B. orang yang beriman

C. orang yang akan masuk surga

D. orang yang mendapat syafaat

 

11. Perhatikan ciri-ciri berikut!

1) Tidak mau menerima kenyataan

2) Tidak banyak mengeluh

3) Selalu mensyukuri nikmat Allah Swt.

4) Selalu berusaha menjauhi kemaksiatan

5) Pasrah hanya kepada Allah Swt.

Ciri-ciri orang yang memiliki perilaku sabar terdapat pada nomor ….

A. 1). 4) dan 5)

B. 2), 3), dan 5)

C. 2), 4), dan 5)

D. 3), 4). Dan 5)

 

12. Cara meminta pertolongan kepada Allah Swt. yang sesuai dengan anjuran QS al Baqarah/2:153 adalah....

A. Mutiara bersabar dan menunaikan shalat fardhu tepat waktu

B. Aminah menunaikan shalat fardhu dan berdoa kepada Allah Swt.

C. Maisyaroh menunaikan shalat dan membaca istighfar

D. Inayah membaca istighfat dan beriktikaf di masjid

 

13. Perhatikan ilustrasi berikut!

Jojon mengajak Zain untuk menyontek ketika pelaksanaan penilaian tengah semester. Zain menolak ajakan Jojon karena Zain menyadari bahwa perbuatan menyontek adalah perbuatan tercela. Jojon mengejek dan menghimbau kepada teman-temannya untuk tidak berteman dengan Zain. Zain bersabar dalam menghadapi hal tersebut.

Berdasarkan ilustrasi tersebut, perilaku Zain merupakan contoh....

A. Ikhlas dalam menerima ejekan

B. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan

C. Sabar dalam menghadapi musuh

D. Ikhlas dalam menghadapi ujian

 

14. Perhatikan QS. al-Baqarah/2:156 berikut!

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

 

Pada QS. al-Baqarah/2:156 tersebut telah menjelaskan bahwa jika ditimpa musibah dalam kehidupan sehari-hari hendaknya....

A.  mengucapkan kalimat tarji’

B. membaca istighfar

C. mengucapkan kalimat tauhid

D. membaca hamdalah

 

15. Shalat dan sabar dapat menjadi cara untuk meminta pertolongan kepada Allah Swt. Hal ini disebabkan karena…

A. Allah Swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman dengan memohon pertolongan-Nya dengan banyak berdo’a dan beristighfar.

B. Shalat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan seorang hamba. Dengan shalat akan terhindar dari perbuatan yang keji dan munkar. Dengan demikian orang selalu shalat akan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt

C. Orang yang selalu ikhlas dalam shalat berarti melakukannya tanpa pamrih, melakukan segala sesuatu tanpa mengharapkan imbalan dan pujian dari orang lain dan hanya mengharapkan ridha allah Swt semata

D. Shalat merupakan ibadah antara seorang hamba dan Allah Swt dan dapat meningkatkan kedekatan seorang hamba kepada Allah Swt. Sedangkan orang yang sabar juga dekat dengan Allah. Orang yang dekat dengan Allah akan selalu mendapat pertolongan.

 

B. Jawablah!

1. Tuliskan 3 contoh perilaku yang mencerminkan pengamalan dari Q.S. al-Nisa’/4:145-146 yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari!

2. Tuliskan 3 contoh perilaku yang mencerminkan pengamalan dari Q.S. al-Baqarah/2:153 yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari!

3. Tuliskan 3 contoh perilaku yang mencerminkan pengamalan dari Q.S. ‘Ali ‘Imran/3: 134 yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari!

4. Jelaskan 3 isi kandungan Q.S. an-Nisa/4: 146!

5. Jelaskan isi kandungan Q.S. Ali-Imran/3: 134!

6. Mengapa kita harus memiliki sifat sabar?

7. Sebutkan macam-macam sabar dan berikan contohnya!

8. Sebutkan manfaat dari ikhlas!

9. Sebutkan manfaat dari sikap pemaaf!

10. Ceritakan secara singkat kisah orang yang memiliki perilaku sabar!

Artikel keren lainnya:

Materi PAI Bab Toleransi dan Menghargai Perbedaan

Al-Quran dan Hadis tentang Toleransi dan Menghargai Perbedaan

Manusia diciptakan dalam keberagaman seperti berbeda bahasa, ras, suku, negara, dll. Akan tetapi Islam mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak boleh menjadikan perbedaan alasan untuk tidak bekerja sama.

Toleranasi Beragama

A. Pengertian Toleransi

Toleransi adalah sikap tenggang rasa, menghargai, membiarkan, atau membolehkan orang lain untuk berpendapat atau berpendirian yang berbeda dengan dirinya. Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan tasamuh yang artinya sama-sama berlaku baik, lemah lembut, dan saling memaafkan. Dalam pengertian umum, toleransi adalah sikap saling menghargai dan saling menghormati.

B. Al-Quran dan Hadits tentang Toleransi

Surah Al-Hujurăt/49 : 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنٰكُمْ  مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقٰكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿الحجرات : ١٣ ﴾

Artinya: “Wahai manusia, sungguh Kami  telah menciptakan kamu dari seorang laki-lakidan seorang perempuan,  kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti” . (QS. Al-Hujurăt/49 : 13 )

Hadits tentang Toleransi

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)

"Muslim ialah orang yang semua orang Islam selamat dari kejahatan lidah -ucapan -dan kejahatan tangannya-perbuatannya. Muhajir ialah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah padanya." (Muttafaq 'alaih).

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah di manapun kalian berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan. Niscaya ia akan menghapus keburukan tersebut. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”

Kandungan Surah Al-Hujurăt/49: 13 dan Hadis Terkait

1. Keragaman adalah sunnatullah karena Allah menjadikan manusia berkembang demikian banyak sehingga menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.

2. Keragaman itu bukanlah untuk berpecah belah dan saling memusuhi tetapi untuk saling mengenal. Dengan pengenalan yang baik, akan terjalin kedekatan, kerja sama dan saling memberikan manfaat.

3. Seluruh manusia setara di hadapan Allah SWT. Yang membedakan adalah ketakwaannya. Manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.

4. Seorang harus menjaga tangan dan lidahnya agar tidak menyakiti orang lain.

5. Hendaknya kita bergaul dengan seluruh kalangan dengan pergaulan yang baik.

C. Penerapan Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain.

2. Berlapang dada dalam menerima perbedaan.

3. Membiarkan umat agama lain dalam beribadah.

4. Menjaga dan menghormati kewajiban dan hak orang lain.

5. Tidak membuat gaduh saat orang lain beristirahat.

6. Bebas menjalin hubungan dengan non muslim selama tidak menyangkut masalah akidah dan ibadah.

D. Hikmah Toleransi

1. Menghargai kepada sesama ciptaan Allah SWT.

2. Menghindari terjadinya perpecahan.

3. Menumbuhkan sikap saling menghormati antar sesame.

4. Menumbuhkan tenggang rasa dan suka menolong kepada orang lain.

5. Memperkokoh silaturahmi dan persatuan.

6. Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan damai.

Artikel keren lainnya:

Iman Kepada Nabi dan Rasul | Rangkuman PAI BP

Ringkasan materi PAI BP Bab Iman kepada nabi dan rasul.

A. Pengertian Iman kepada Nabi dan Rasul

Beriman kepada rasul Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa Allah menciptakan para utusan yang kita sebut para rasul dan meyakini kebenaran kerasulan mereka dan kebenaran ajaran yang dibawanya tanpa keraguan sedikit pun.

Secara bahasa nabi berarti pembawa berita, sedangkan rasul berarti utusan. Secara istilah ada perbedaan pengertian antara nabi dan rasul. Nabi adalah seorang laki-laki yang yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri. Sementara rasul adalah seorang laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan untuk disampaikan kepada umat manusia.

Kaligrafi Muhammad

B. Nama-nama Nabi dan Rasul

Nabi dan Rasul yang wajib diketahui ada 25 karena disebutkan dalam Al-Quran:

1. Nabi Adam As
Nabi pertama yang diciptakan Allah SWT yang kemudian mengutusnya ke bumi.

2. Nabi Idris As
Nabi Adam diberikan keistimewaan dengan kecerdasannya dan menjadi nabi pertama yang bisa membaca, menulis serta menjahit pakaian.

3. Nabi Nuh As
Mendapatkan mukjizat dari Allah SWT untuk membuat perahu besar untuk menyelamatkan kaumnya dari banjir bandang.

4. Nabi Hud As
Mendapatkan mukjizat menurunkan hujan atas seizin Allah saat kaum ‘Aad dilanda kekeringan dan kehabisan sumber air.

5. Nabi Saleh As
Mendapat mukjizat berupa kelahiran 10 unta betina dari dalam batu yang ia belah.

6. Nabi Ibrahim As
Mendapat julukan sebagai bapak para nabi. Allah SWT mengutus Nabi Ibrahim melawan kezaliman raja Namrud yang mengakui dirinya adalah Tuhan selain Allah SWT.

7. Nabi Luth As
Mendapatkan tugas dari Allah SWT untuk memperbaiki akhlak kaum sodom yang kala itu terkenal dengan perilaku seksnya yang menyimpang.

8. Nabi Ismail As
Nabi Ismail kala itu mendapat perintah dari Allah SWT untuk disembelih ayahnya sendiri, Nabi Ibrahim. Namun ia diberi mukjizat dengan kemunculan kambing dari surga. Mukjizat ini sekaligus menjadikan diadakannya asal muasal Idul Adha.

9. Nabi Ishaq As
Beliau dilahirkan oleh ibunya saat umurnya sudah sangat tua. Nabi Ishaq diutus untuk berdakwah kepada kaum Kana’an. Semasa hidupnya Nabi Ishaq dikenal sebagai ahli ilmu dan hikmah.

10. Nabi Yaqub As
Dalam Al-Quran, Nabi Yaqub digambarkan sebagai hamba Allah yang memiliki akhlak yang baik.

11. Nabi Yusuf As
Nabi Yusuf dianugerahi wajah yang tampan dan rupawan baik jiwa maupun raga. Ia juga diberi mukjizat berupa kemampuan untuk menafsirkan mimpi.

12. Nabi Ayub As
Nabi Ayub dikenal dengan kesabarannya dalam menghadapi sakit kulitnya hingga akhirnya beliau diberi mukjizat dapat mengeluarkan air dari dalam tanah yang kemudian menyembuhkannya.

13. Nabi Syuaib As
Mendapatkan perintah untuk berdakwah kepada kaum Madyan.

14. Nabi Musa As
Nabi Musa dikenal sebagai nabi yang memerangi raja Fir’aun, dalam peperangan kala itu Nabi Musa menerima mukjizat untuk membelah lautan dengan tongkatnya. Nabi Musa juga dianugerahi kitab Taurat.

15. Nabi Harun As
Nabi Harun dikaruniai kemampuan berbahasa yang sangat baik. Di antara dakwah Nabi Harun adalah keberhasilannya menanamkan rasa cinta kaumnya kepadanya dengan sangat mendalam.

16. Nabi Dzulkifli As
Dzulkifli merupakan anak satu-satunya dari Nabi Ayyub yang selamat dari reruntuhan rumah.

17. Nabi Daud As
Selain dianugerahi kitab Zabur, Nabi Daud juga diberi suara merdu yang dapat membuat orang sakit menjadi sembuh dan air menjadi tenang saat mendengar suaranya ketika membaca kitab Zabur.

18. Nabi Sulaiman As
Nabi Sulaiman dianugerahi kemampuan untuk memahami bahasa hewan dan mampu menundukkan Jin. Ia juga dikenal sebagai raja yang darmawan.

19. Nabi Ilyas As
Nabi Ilyas diperintah untuk berdakwah pada kaum Ba’al. Namun karena mereka tetap ingkar Allah SWT memberikan azab berupa kekeringan yang panjang.

20. Nabi Ilyasa As
Nabi Ilyasa ditugaskan untuk melanjutkan dakwah kepada Bani Israil. Ia juga diberi kemampuan menyembuhkan penyakit atas izin Allah.

21. Nabi Yunus As
Nabi Yunus pernah bepergian tanpa seizin Allah dan dimakan ikan paus, tetapi setelah bertobat, ia berhasil selamat atas izin Allah SWT.

22. Nabi Zakariya As
Nabi Zakaria dikenal dengan sikapnya yang rendah haru dan selalu bersyukur hingga mendapat keturunan di usianya yang sudah lanjut.

23. Nabi Yahya As
Anak dari Nabi Zakariya ini dikenal dengan sifatnya yang pengasih, penyayang dan penuh hikmah.

24. Nabi Isa As
Mendapat mukjizat dengan kitab Injil. Ia mampu menyembuhkan orang buta dan penyakit kulit.

25. Nabi Muhammad SAW
Kelahiran Nabi Muhammad SAW membawa banyak peristiwa besar seperti runtuhnya berhala di dekat Ka'bah dan padamnya api yang disembah oleh kaum Majusi. Salah satu mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW adalah mendapat Al-Quran sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.

Rasul Ulul ’Azmi

Di antara 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur’an, ada yang disebut dengan ulul azmi. Sebutan ini terdapat pada surah al-Ah]qaf/46: 35. Secara bahasa ulul azmi berarti ‘yang memiliki keteguhan hati’. Para ulama berbeda pendapat sehubungan dengan jumlah ulul azmi ini. Tetapi menurut pendapat yang paling terkenal, mengacu kepada surah Asy-Syura</42: 13, mereka adalah Nabi Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw.

C. Sifat-sifat Rasul Allah

Sifat Wajib bagi Rasul

1. Sidiq

Sidiq artinya benar. Maksudnya adalah para rasul selalu berkata benar, baik benar dalam menyampaikan wahyu yang bersumber dari Allah Swt., maupun benar dalam perkataan-perkataan yang berhubungan dengan persoalan keduniaan.

2. Amanah

Amanah berarti terpercaya. Maksudnya adalah para rasul senantiasa mejalankan tugas kenabiannya sesuai dengan tugas yang diberikan Allah Swt. kepadanya. Demi terlaksananya tugas itu, mereka selalu menjaga jiwa dan raganya dari perbuatan-perbuatan dosa sehingga kepercayaan umat manusia terhadap dirinya senantiasa terjaga.

3. Tablig

Tablig berarti menyampaikan. Maksudnya adalah para rasul senantiasa menyampaikan semua wahyu yang harus disampaikan kepada umat manusia, baik berupa pengetahuan, pedoman, maupun syariat, serta risalah kenabian yang lain. Mereka menyampaikan semua wahyu yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Tidak ada satu huruf pun yang disembunyikan.

4. Fatanah

Fatanah artinya cerdas. Maksudnya para rasul memiliki kecerdasan dalam menjalankan amanah, tugas, dan tanggung jawab sebagai seorang rasul. Mereka mampu memahami persoalan umat sekaligus memberikan jalan keluarnya. Mereka mampu menghadirkan h]ujjah atau argumentasi bagi orang-orang yang menentangnya. Mereka juga mampu menanamkan kebenaran ke dalam hati orang-orang yang masih ragu kepadanya.

Sifat Mustahil bagi Rasul

1. Kizib artinya berdusta.

2. Khianat artinya ingkar janji.

3. Kitman artinya menyembunyikan.

4. Baladah artinya bodoh.

Sifat Jaiz bagi Rasul

Sifat jaiz atau sifat yang boleh bagi Rasul adalah al-basyariyyah atau sifat kemanusian. Pada dasarnya Rasul juga manusia yang memiliki sifat seperti manusia biasa, seperti makan, minum, tidur, menikah, dll.

D. Cara Mengimani Para Rasul

1. Mengimani bahwa Allah Swt. benar-benar telah mengutus para nabi dan rasul kepada setiap umat.

2. Mengimani nama-nama nabi dan rasul yang disebutkan dalam nas (Al-Qur’an dan hadis).

3. Membenarkan semua berita yang disebutkan dalam nas tentang para nabi dan rasul.

4. Mengamalkan syariat yang dibawa oleh para nabi dan rasul.

5. Meneladani para rasul dalam berdakwah.

6. Meneladani sifat para rasul.

Artikel keren lainnya:

Rangkuman PAI BP: Shalat Sunah Munfarid dan Berjamaah

Materi PAI Bab Salat Sunah Berjamaah dan Munfarid: Semakin Dekat dengan Allah swt

A. Pengertian

Shalat sunah adalah shalat yang apabila dilaksanakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.

Shalat

B. Macam-macam

Salat sunah menurut cara pelaksanannya ada yang dianjurkan secara berjamaah dan adapula yang dikerjakan secara munfarid (sendiri-sendiri).

Shalat Sunah Munfarid

1. Shalat Rawatib

Shalat sunah rawatib merupakan Shalat yang dikerjakan sebelum atau sesudah Shalat fardu. Shalat sunah rawatib hukumnya ada yang muakkad dan ghairu muakkad.

Shalat sunah rawatib muakkad:

▪ 2 rakaat sebelum subuh

▪ 4 rakaat sebelum dzuhur

▪ 2 rakaat setelah dzuhur

▪ 2 rakaat setelah maghrib

▪ 2 rakaat setelah isya’

Shalat sunah rawatib muakkad:

▪ 2 rakaat sebelum ashar

▪ 2 rakaat sebelum maghrib

2. Shalat Istikharah

Shalat istikharah adalah Shalat yang dikerjakan untuk meminta keyakinan akan sebuah ilihan. Shalat istikharah dikerjakan sebanyak 2 rakaat.

3. Salat Tahiyatul Masjid

Shalat tahiyatul masjid adalah shalat sunah apabila masuk ke sebuah masjid dan dilakukan sebelum duduk. Shalat tahiyatul masjid dilakukan sebanyak dua rakaat.

Shalat Sunah Berjamaah

1. Shalat Idul Fitri dan Idul Adha

Shalat idul fitri dilakukan di waktu dhuha pada tanggal 1 syawal. Adapun shalat idul adha dilakukan di waktu dhuha pada tanggal 10 dzulhijjah. Shalat idul fitri dan idul adha dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan dilanjutkan dengan khutbah 2 kali.

Hal yang berbeda dalam pelaksanaan shalat ‘id adalah setelah membaca iftitah dilanjutkan dengan takbir sebanyak 7 kali dan pada rakaat kedua melakukan takbir 5 kali setelah takbir perpindahan dari sujud. Di antara takbir membaca tasbih:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

“Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar.”

Setelah takbir dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihan dan gerakan lainnya seperti shalat biasa.

2. Shalat Gerhana (Kusuf dan Khusuf)

Shalat gerhana matahari dinamakan shalat kusuf dan shalat gerhana bulan dinamakan shalat khusuf. Kedua shalat ini hukumnya sunah muakkad.Waktu melaksanakan shalat gerhana dimulai saat timbul gerhana sampai matahari dan bulan ke bentuk semula.

Shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat dan dilanjutkan khutbah dua kali. Di setiap rakaat membaca Al-Fatihah 2 kali dan ruku’ 2 kali. Setelah ruku’ yang pertama kembali membaca Al-Fatihah lagi. Adapun setelah ruku’ yang kedua dilanjutkan i’tidal dan gerakan lainnya seperti shalat biasa. Pada shalat gerhana bulan, bacaan imam dinyaringkan (jahr). Dalam gerhana matahari suara imam tidak nyaring (sirr)

3. Salat Istisqa

Shalat istisqa adalah shalat yang dikerjakan untuk meminta hujan. Waktu pelaksanaan shalat istisqa pada saat adanya kekeringan dan kekurangan air pada musim kemarau yang panjang. Empat hari sebelum mengerjakan shalat istisqa, hendaklah masyarakat berpuasa sunah 4 hari. Pada hari ke 4 (masih berpuasa), masyarkat kumpul di tanah lapang dan melaksanakan shalat istisqa.

Shalat istisqa sama seperti shalat ‘id, yakni sebelum Al-fatihah melakukan takbir 7 kali di rakaat pertama dan takbir 5 kali di rakaat kedua. Di antara takbir membaca tasbih:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Setelah shalat istisqa dilanjutkan dengan khutbah dua kali.

Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid

Maksudnya adalah shalat sunah yang bisa dilakukan secara berjamaah atau sendiri-sendiri.

1. Salat Tarawih

Shalat tarawih merupakan Shalat sunah muakkad yang dikerjakan di setiap malam selama bulan Ramadhan. Umat Islam di Indonesia biasanya mengerjakan tarawih 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat atau tarawih 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat.

2. Salat Witir

Shalat witir merupakan ibadah sunah yang dikerjakan sebagai penutup Shalat sunah malam dan rakaatnya berjumlah ganjil. Jumlah rakaat yang bisa dikerjakan minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat.

3. Shalat Dhuha

Shalat shuha merupakan shalat sunah yang dapat dikerjakan di siang hari sejak matahari terbit hingga matahari tergelinci atau tepat di atas kepala. Shalat dhuha dapat dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

4. Shalat Tahajud

Shalat tahajud dapat dilakukan di waktu isya sampai fajar dan setelah tidur. Artinya shalat tahajud diharuskan tidur terlebih dahulu dan waktunya natara shalat isya dan shalat subuh. Shalat sunah ini dapat dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal tidak terhingga. Shalat tahajud ditutup dengan witir minimal satu rakaat.

Artikel keren lainnya:

Materi PAI BP Bab Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana

Ringkasan materi PAI: Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana

Bahasan PAI Bab ini lebih berfokus pada dalil baik berupa Al-Quran maupul Hadis terkait dengan rendah hati, hemat, dan sederhana. Selain itu, dibahas juga isi kandungan dari tiap-tiap dalil yang disajikan.

Rendah hati di depan guru

A. Rendah Hati

Surah Al-Furqan ayat 63

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا ﴿الفرقان: ٦٣ ﴾

Artinya: “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, ‘salam’.” (QS. Al-Furqan/25: 63)

Hadis riwayat muslim tentang Perilaku Rendah Hati

عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارِ رَضِيَ اللهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ إِنَّ اللّٰهَ أَوْحَى ِإلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوْا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغَى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ ﴿ رواه مسلم ﴾

Artinya: “Sesungguhnya Allah swt. telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawaduk, sehingga tak seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain, atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya.” (HR. Muslim)

Kandungan Surah Al-Furqān Ayat 63

Menurut Allah, orang-orang beriman yang memiliki sifat tawaduk akan memperoleh gelar ibadurrahman, yaitu hamba-hamba Allah yang akan mendapatkan rahmat paling besar di sisi Allah swt.

Ibadurrahman itu adalah mereka yang berjalan di muka bumi ini dalam keadaan tawaduk, dalam keadaan tunduk, dalam keadaan merasa bahwa dirinya adalah makhluk yang sangat kecil

Kandungan Hadis Riwayat Muslim tentang Perilaku Rendah Hati

Orang yang memiliki sikap tawaduk akan menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah swt.

Orang yang memiliki sikap tawaduk akan tetap rendah hati dan selalu menjaga hati dan niat segala amal salehnya dari segala sesuatu selain  Allah

B. Hemat dan Sederhana

Surah Al-Isrā’ ayat 27

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهِ كَفُوْرًا ﴿الاسراء: ٢٧ ﴾

Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’/17: 27)

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " الِاقْتِصَادُ فِي النَّفَقَةِ نِصْفُ الْمَعِيشَةِ، وَالتَّوَدُّدُ إِلَى النَّاسِ نِصْفُ الْعَقْلِ، وَحُسْنُ السُّؤَالِ نِصْفُ الْعِلْمِ. ﴿ رواه البيهقي ﴾

Artinya: Ibnu Umar r.a. berkata bahwa, Rasulullah saw. bersabda: “Sederhana (hemat) dalam berbelanja adalah setengah dari penghidupan, akrab (cinta) dengan orang-orang banyak adalah separuh dari akal, dan pertanyaan yang baik (tepat) adalah separuh dari ilmu.” (H.R. Baihaqi)

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اَللّٰهِ : كُل، وَاشْرَبْ، وَالْبَسْ، وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ، وَلَا مَخِيلَةٍ ﴿ رواه ابن داود ﴾

Artinya: Abdullah bin Amr bin Ash r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. Bersabda, "Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap sombong." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Kandungan Surah Al-Isrā’ Ayat 27

Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros. Mereka dikatakan sebagai saudaranya setan.

Larangan untuk berlaku boros dalam membelanjakan hartanya atau menghambur-hamburkan harta.

Perbuatan boros adalah sifat setan yang harus ditinggalkan karena setan itu adalah makhluk yang selalu ingkar kepada Allah.

Orang yang boros bermakna orang yang membelanjakan hartanya   untuk hal yang tidak bermanfaat.

Ada sebuah hadis yang terkait dengan perbuatan mubazir, yakni yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar. Dia berkata bahwa Rasulullah telah melintas di tempat Saad yang sedang mengambil wudu, kemudian Rasulullah menegur Saad karena begitu boros. Bahkan di dalam di dalam wudu juga terdapat boros (mubazir) kalau air yang kita gunakan lebih dari yang seharusnya.

Kandungan Hadis tentang Perilaku Hemat dan Hidup Sederhana

Islam membenci hidup boros, sebaliknya Islam menganjurkan, bahkan memerintahkan manusia untuk hidup hemat.

Allah juga tidak suka manusia bersifat kikir, yaitu perilaku manusia yang terlalu hemat, mereka yang terlalu hemat tidak mau mengeluarkan hartanya untuk kepentingan dirinya sendiri apalagi untuk kepentingan orang lain.

Nabi Muhammad saw. menyukai kehidupan yang sederhana. Beliau menikmati kesenangan hidup tanpa bermewah-mewah dan berlebihan. dan hanya memiliki seekor unta atau seekor kuda untuk tunggangan.

Nabi Muhammad saw. hidup dalam kesederhanaan dan selalu menganjurkan kaum muslim untuk hidup sederhana dan menjauhi pemborosan.

C. Perilaku Hidup Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari

Bentuk sikap tawadhu diantaranya:

Tidak menonjolkan diri dari orang-orang yang statusnya sama.

Berdiri dari tempat duduk dalam satu majelis untuk menyambut kedatangan orang yang lebih mulia dan lebih berilmu dari dirinya serta mengantarkan sampai ke pintu keluar jika yang bersangkutan meninggalkan majelis.

Bergaul dengan orang awam dengan ramah dan tidak memandang dirinya lebih dari mereka.

Bersedia mengunjungi orang lain sekalipun lebih rendah status sosialnya.

Bersedia duduk bersama dengan fakir miskin, orang-orang cacat tubuh, dan kaum duafa lainnya serta menghadiri undangan mereka.

Tidak makan, minum, berpakaian berlebihan yang menunjukkan kemegahan dan kesombongan.

Contoh hemat dan sederhana

Tidak boros dan juga tidak kikir

Membelanjakan harta secara tidak berlebih-lebihan,

Melakukan penghematan pengeluaran

▪ Mendahulukan kebutuhan daripada keinginan

Menabung untuk masa-masa yang sulit

Bersedekah

Artikel keren lainnya: