Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi: Pengertian dan Contoh

Pengertian Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf

Mad lazim mukhaffaf kalimi atau mad lazim kilmi mukhaffaf adalah mad bertemu huruf sukun dalam satu kata. Panjangnya 3 alif atau 6 harakat.

Disebut mad lazim karena dua hal:

Pertama, semua ulama ahli qiraat sepakat bahwa panjangnya 6 harakat.

Kedua, panjangnya tetap sama ketika washal maupun waqaf.

Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi

Berdasarkan pengertian di atas, maka tidak termasuk mad lazim mukhaffaf kalimi apabila mad bertemu huruf sukun di lain kata, bahkan madnya menjadi gugur. Contoh:

مَا الْقَارِعَةُ

فِي الْحُطَمَةِ

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

Ketiga contoh di atas tidak termasuk mad lazim kilmi mukhaffaf.

Contoh mad lazim mukhaffaf kalimi di Al-Qur’an hanya tedapat di surat Yunus ayat 51 dan 91, tepatnya pada kata:

آلأنَ

Berikut lebih lengkapnya:

• Yunus: 51

أَثُمَّ إِذَا مَا وَقَعَ آَمَنْتُمْ بِهِ آَلْآَنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ (51)

Kemudian apakah setelah terjadinya (azab itu), kemudian itu kamu baru mempercayainya? Apakah sekarang (baru kamu mempercayai), padahal sebelumnya kamu selalu meminta supaya disegerakan? (QS. Yunus: 51)

• Yunus: 91

آَلْآَنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ

Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Yunus: 91)

Catatan!

Perlu diketahui bahwa kata “al-ana” itu ada hamzah istifhamnya. Jadi asal dari kata tersebut adalah:

أَأَلْأنَ

Dibaca “aal-ana” yang diartikan “apakah sekarang”.

Karena berkumpulnya dua hamzah, maka sebenarnya ada dua macam cara baca kata tersebut:

a. Tashil

Tashil adalah meringankan hamzah yang kedua. Praktiknya harus dicontohkan oleh guru yang sudah ahli.

b. Ibdal

Ibdal adalah mengganti hamzah yang kedua menjadi alif sehingga menjadi mad karena harakat hamzah yang pertama adalah fathah. Karena huruf lam yang terletak setelah mad adalah sukun, maka disebutlah mad lazim kilmi mukhaffaf.

*Penulisan ayat yang lebih tepatnya silakan lihat di mushaf Al-Qur’an.

Sumber:

Muqaddimah Al-Jazariyyah

Tuhfah Al-Athfal

Sekian dan demikian. Semoga bermanfaat.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Artikel keren lainnya: