Pengertian Tajwid | Objek Kajian Tajwid
Tajwid dari segi bahasa berasal
dari perkataan jawwada yang sama maknanya dengan hassana
yang bermaksna memperelok, mempercantik atau memperbagus. Pada istilah, tajwid
adalah ilmu yang membahas tempat bagi tiap-tiap huruf hijaiyah dengan memberi
apa yang patut baginya dari segi sifat-sifat huruf itu seperti menyatakan dan
menyembunyikan atau apa yang dimestikan bagi huruf-huruf itu dari sifat-sifat
luar dari segi panjang, pendek, tebal, tipis dan sebagainya.
|
Gambar: hahuwa.blogspot.com |
Anggaran dari mempelajari ilmu
tajwid ialah supaya boleh membaca Al-Qur’an dengan benar dan betul sesuai
dengan lahjah arabi. Para ulama qiraah menyatakan bahwa hukum mempelajari
tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika
membaca al-Quran adalah fardhu ain.
Pembahasan ilmu tajwid terbagi
menjadi tiga macam:
1. Tajwidul Huruf
Tajwidul huruf adalah ilmu tajwid
yang membahas tentang makhraj dan sifat huruf. Makhraj huruf ialah suatu nama
tempat yang mana pada tempat itu huruf hijaiyah dilafalkan. Adapun yang dimaksud
sifat huruf ialah sesuatu yang datang ketika huruf diucapakan dari makhrajnya.
Ada beberapa huruf yang sama makhrajnya namun berbeda dalam sifatnya.
Setiap huruf hijaiyah harus
dilafalkan sesuai dengan makhraj dan sifatnya. Kesalahan dalam pengucapan huruf
hijaiyah akan menimbulkan perbedaan makna. Apalagi huruf hijaiyah banyak yang
mirip dan berdekatan dalam pengucapannya dan berbeda dengan karakeristik lidah
orang Melayu.
Makhraj huruf hijaiyah ada 17
macam dan dikelompokan ke dalam 5 kelompok, yaitu:
a. Jauf
b. Halaq
c. Lisan
d. Syafah
5. Khaisyum
2. Tajwidul Kalimah
Tajwidul kalimah adalah pembahasan
tajwid yang menyangkut kata perkata. Tajwidul kalimah membahas hubungan antar
huruf dengan huruf yang lainnya, seperti ketika alif lam ta’rif menghadapi
huruf hijaiyah, maka ada yang dibaca idzhar ada pula yang diidghamkan. Bahasan
dari tajwidul kalimah diantaranya:
• Izhar
• Idhgham
• Ikhfa’
• Iqlab
• Mad
3. Tajwidul Jumlah
Cakupan tajwidul jumlah ialah sekitar
waqaf dan ibtida’. Waqaf artinya menghentikan dan ibtida’ artinya memulai bacaan.
Salah satu aturan ketika membaca Al-Qur’an adalah tidak boleh mengambil nafas
di tengah bacaan. Apabila sudah habis nafas, maka harus berhenti pula
bacaannya, tapi tidak boleh berhenti di sembarangan kata. Untuk itu, kita harus
mengetahui cara berhenti dan memulai bacaan.
Bagus, penjelasannya simpel
ReplyDelete