Assalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Salah satu aspek yang paling mengesankan dalam ajaran
Islam adalah penekanannya pada pentingnya dinamika dalam kehidupan manusia.
Terdapat sejumlah ayat Al-Qur’an yang menjelaskan pentingnya dinamika tersebut.
Di antaranya :
إِنَّ
اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
"Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum sebelum
mereka mengubah apa yang ada pada dirinya sendiri" (Q.S. al-Ra’du : 11).
Dalam suatu hadis Rasulullah bersabda : “Berbuatlah kamu
untuk duniamu seolah-olah kamu hidup selama-lamanya, dan berbuatlah kamu untuk
akhiratmu seolah-olah kami akan mati besok hari” (al-Hadis).
Ayat dan hadis di atas, menunjukkan bahwa Islam sangat
menekankan pentingnya sikap dinamis bagi setiap orang yang beriman, yakni sikap
yang selalu bergerak menuju kebaikan dan keutamaan.
Islam membentangkan jalan yang lurus dan harus ditempuh
dan diikuti manusia dalam menjalani kehidupan agar sampai pada kebahagiaan
hidup, dunia dan akhirat. Islam sangat menekankan prinsip gerak dan dinamis untuk
mendapatkan predikat kemulian dalam Islam.
Seorang dikatakan Mukmin, bila iman dan percaya kepada
Allah dalam hati dan dibuktikan dengan sikap dan prilaku aktif dan menjalankan proses
kehidupan benar secara terus menerus. Seorang dikatakan Muttaqin, bila ia
melakukan proses pensucian dengan cara menaati Allah dan rasul-Nya di setiap
aktifitas hidupnya dan meninggalkan larangannya. Seorang dikatakan Muslim, bila
terus – menerus menjalani proses keislaman yang dimulai dengan mengucap dua
kalimat syahadat, kemudian ibadah, baik ibadah ‘ain (fardu) dan kemudian
melakukan ibadah - ibadah sosial.
Bahkan dalam ibadah Islam umpamanya shalat dan haji, kaya
dengan makna gerakan dan dinamika. Kalau dalam ibadah haji umpamanya ditemukan
gerakan-gerakan berikut: menetap (Wukuf ), lalu berpulang dan pergi (sa'i) antara
Safa dan Marwah. Gerakan menepati sasaran (Melempar jumrah ). Dan gerakan
orbital (Thawaf ) sekeliling ka’ah.
Sedangakan dalam shalat ditemukan gerakan-gerakan seperti
takbir, Ruku’, Sujud, Dll. Kesemuanya gerakan ini mempunyai makna proses yang
seyogianya dihayati sebagai lambang dari penekanan agama ini pada dinamika
(pergerakan) penganutnya dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik seperti
melakukan sifat-sifat yang terpuji diantaranya:
bersikap jujur, amanah, menjaga fithrah (kesucian lahir dan bathin), mengendalikan
hawa nafsunya, dan menjaga keseimbangan material dan spiritual.
Wassalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
Belum ada tanggapan untuk "Kultum: Dinamika dan Proses dalam Islam"
Post a Comment
Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.