Hukum bacaan ra' | Ra' tafkhim dan tarqiq
Cara membaca huruf ra' bisa
ditebalkan atau ditipiskan. Maksud ditebalkan adalah huruf ra' bergema di dalam
mulut. Sedangkan yang dimaksud ditipiskan adalah huruf ra' dilafalkan sambil
tersenyum sehingga menghasilkan suara tipis.
|
Huruf Ra' |
Adapun dalam ilmu tajwid, hukum
dibagi menjadi 3 bagian:
1. Tafkhim
Huruf ra' dibaca tafkhim apabila:
• Ra' berharakat fathah
وَامْرَأَتُهُ - نَارًا ذَاتَ
• Ra' berharakat dhammah
وَرُسُلِهِ - نَارٌ حَامِيَةٌ
• Ra' sukun
sebelumnya fathah
وَأَرْسَلَ - كِتَابٌ مَرْقُومٌ
• Ra' sukun sebelumnya dhammah
وَالْمُرْسَلَاتِ - عُرْفًا
• Ra' sukun sebelumnya hamzah washal
اِرْجِعِي - لِمَنِ ارْتَضَى
• Ra' sukun sebelumnya kasrah dan
setelahnya huruf isti'la
مِرْصَادًا - قِرْطَاسٍ
• Ra' sukun karena waqaf
sebelumnya fathah
وَخَسَفَ الْقَمَرُ۞ -
كَلَّا لَا وَزَرَ۞
• Ra' sukun karena waqaf
sebelumnya dhammah
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ۞
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya
huruf sukun selain ya' dan sebelumnya lagi huruf berharakat fathah
وَالْعَصْرِ۞ -
وَالْفَجْرِ۞
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya
huruf mati selain ya' dan sebelumnya huruf berharakat dhammah
لَفِي خُسْرٍ۞
- مِنْ فُطُورٍ۞
2. Tarqiq
• Ra' berharakat kasrah
وَطُورِ سِينِينَ - مِنْ خَيْرٍ
• Ra' sukun sebelumnya kasrah
وَفِرْعَوْنَ – فِيْ مِرْيَةٍ
• Ra' sukun karena waqaf sebelumnya
kasrah
إِنَّهُ عَلَى رَجْعِهِ لَقَادِرٌ۞ - يَوْمَ
تُبْلَى السَّرَائِرُ۞
• Ra' sukun karena waqaf
sebelumnya ya' sukun
وَأَجْرٌ كَبِيرٌ۞ – خَيْرٌ۞
• Ra' sukun karena
waqaf sebelumnya huruf sukun selain ya' dan sebelumnya lagi huruf berharakat
kasrah
لِذِي حِجْرٍ۞ - سِـحْـرٌ۞
3. Jawazul Wajhain
Yang dimaksud dengan jawazul
wajhain adalah huruf ra' boleh dibaca tafkhim atau tarqiq. Dalam kitab
Al-Jazariyah dijelaskan:
وَالْـخُلْـــفُ فِي
فِـــــرْقٍ لِكَسْــرٍ يُوجَــدُ
Artinya:
Dan berselisih (antara tarqiq dan tafkhim) pada kata (فِـرْقٍ) karena ada kasrah pada huruf qaf.
Ketika membaca kata (فِـرْقٍ) boleh dibaca tafkhim atau tarqiq karena
huruf isti'lanya. Alasan dibaca tafkhim karena ra’ sukun menghadapi huruf isti’la
seperti halnya telah dijelaskan di pembahasan ra’ tafkhim. Dibaca tarqiq karena
huruf isti’lanya berharakat kasrah dan kasrah itu harakat rendah.
Adapun kata (فِـرْقٍ) dibaca waqaf hukumnya tafkhim saja. Jadi boleh
tarqiq dan tafkhim itu ketika washal saja. Contoh lainnya kata:
مِنْ عِرْضِهِ – بِحِرْصٍ
Kedua kata di atas bisa dibaca
tafkhim atau tarqiq.
Untuk praktik tafkhim dan tarqiq yang
lebih tepat, silahkan bertallaqi ke guru.
Belum ada tanggapan untuk "Hukum Ra' (ر): Tafkhim, Tarqiq Dan Jawazul Wajhain"
Post a Comment
Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.