Home · Parenting · Konseling · Blogging · Tips · Daftar Isi

Majas Perbandingan: Pengertian, Macam, dan Contoh

Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang berusaha membandingkan sesuatu hal dengan yang lainnya melalui proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian.

Berikut pembagian majas perbandingan lengkap dengan contohnya:

1. Alegori

Adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.

Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.

2. Alusio

Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.

Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?

3. Asosiasi

Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu objek dengan objek lain dengan menggunakan kata bagaikan, bak, atapun seperti.

Contoh : Adik kakak itu bagaikan pinang dibelah dua.

4. Simile

Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya dengan menggunakan kata bagaikan, bak, atapun seperti.

Contoh: kelakuannya seperti anak ayam kehilangan induknya.

5. Metafora

Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.

Contoh: Tikus berdasi itu disidang dalam kasus korupsi.

6. Hiperbola

Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.

Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan

7. Litotes

Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri

Contoh: Mampirlah ke gubukku!

8. Personifikasi

Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.

Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting

9. Depersonifikasi:

Adalah pengungkapan manusia dengan tidak menjadikannya benda-benda mati atau tidak bernyawa.

Contoh: Hatinya membeku setelah ia diputuskan pacarnya.

10. Sinekdoke

- Pars Pro Tato

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian hal untuk menyatakan keseluruhan.

Contoh: Saya belum melihat batang hidungnya

- Totem Pro Parte

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian.

Contoh: Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSI Harimau

11. Eufimisme

Adalah gaya bahasa  penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.

Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran

12. Disfemisme

Adalah pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.

Contoh: Pak Roni telah ditendang dari perusahaannya.

13. Parabel

Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.

Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar

14. Simbolik

Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.

Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.

15. Sinestesia

Adalah majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

Contoh: Wajahnya manis sekali.

16. Eponim

Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.

Contoh : Negara ini butuh banyak Habibie.

17. Antonomasia

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.

Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.

18. Metonimia

Adalah gaya bahasa yang menggunakan merek, istilah atau ciri untuk merujuk pada benda umum.

Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah

19. Antonomasia

Adalah penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.

Contoh: Kapan si jangkung itu berbagung dengan tim basket kita?

20. Aptronim

Adalah pemberian pekerjaan atau profesi seseorang untuk julukan seseorang.

Contoh: abang tukang bakso itu belum datang juga.

21. Hipokorisme

Adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.

Contoh: Si bungsu suka membantu ibu.

22. Fabel

Adalah menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.

Contoh: Kucing itu berpikir keras agar bisa menangkap tikus.

 

Artikel keren lainnya:

Meme Kurang Piknik

Halao para omnivora!!!
Pie kabare?
Kalau kamu merasa bahwa hidup seperti zaman romusya atau kerja rodi gitu, Berarti kamu butuh yang namanya "liburan". Penat donk terus-terusan bekerja dan memeras keringat setiap hari. Ayo kamu harus meluangkan waktu untuk refreshing.
Berikut ada beberpa meme yang mengajak dan menyindir kita agar bisa liburan.
1. Ember aja jalan-jalan
Ember dan gayung juga jalan-jalan menelusuri setiap jalan dan lorong. Dunia ini luas dan tentunya masih banyak yang belum pernah kamu kunjungi.
meme jalan-jalan
2. Dodol aja ada yang piknik
Di Garut ada dodol dengan merek "picnic". Nah ada aja ada yang picnic, masa kamu gak pernah picnic.
meme dodok piknik
3. Sudah kuduga, Kurang piknik
Bisa nebak gitu ya, mungkin dia peramal.
meme kurang piknik
4. Liburan donk
Nyindir banget deh. Tapi iya juga sih. Kerja terus-terusan juga belum tentu kamu merasakan kebahagiaan hidup.
meme ayo liburan
5. Jangan dirumah aja
Ayo sempatkan untuk melihat dunia begitu yang begitu luas, sayang banget kalau waktu kamu dihabiskan berada di kamar saja. Ada banyak hal yang akan kamu rasakan ketika kamu bisa jalan-jalan dan liburan ke tempat baru.
meme ayo liburan
6. Akibat kurang piknik
Pernah kan kamu banyak masalah dengan teman-teman kamu? Banyak julid sama urusan orang lain bisa aja diakibatkan karena kamu kurang piknik.
meme akibat kurang piknik
7. Pesan Kang Emil
Tuh kan, mungkin kamu jadi sensian karena kamu kurang piknik.
meme kurang piknik
Hidupmu adalah hidupmu
Bahagiamu adalah bahagiamu
So. Berbahagialah!

Artikel keren lainnya:

KKO Untuk Indikator Ketrampilan

 

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO)  KETRAMPILAN

Untuk mempermudah penyusunan indikator  pencapaian hasil belajar dan indikator soal pada semua aspek penilaian, kita harus mengetahui KKO dari aspek tersebut. Pada tulisan kali ini kita akan memaparkan KKO untuk indikator aspek ketrampilan.

Tulisan ini merupakan simpulan dari Pelatihan Kurikulum 2013 Revisi

Menirukan P1

Memanipulasi P2

Pengalamiahan P3

Artikulasi P4

Mengaktifkan

Menyesuaikan

Menggabungkan

Melamar

Mengatur

Mengumpulkan

Menimbang

Memperkecil

Membangun

Mengubah

Membersihkan

Memposisikan

Mengonstruksi

Mengoreksi

Mendemonstrasikan

Merancang

Memilah

Melatih

Memperbaiki

Mengidentifikasikan

Mengisi

Menempatkan

Membuat

Memanipulasi

Mereparasi

Mencampur

Mengalihkan

Menggantikan

Memutar

Mengirim

Memindahkan

Mendorong

Menarik

Memproduksi

Mencampur

Mengoperasikan

Mengemas

Membungkus

Mengalihkan

Mempertajam

Membentuk

Memadankan

Menggunakan

Memulai

Menyetir

Menjeniskan

Menempel

Mensketsa

Melonggarkan

Menimbang

 

Taksonomi Psikomotor “Dave”

P1

Imitasi

P2

Manipulasi

P3

Presisi

P4

Artikulasi

P5

Naturalisasi

Menyalin

Mengikuti

Mereplikasi

Mengulangi

mematuhi

Kembali membuat

Membangun

Melakukan

Melaksanakan

Menerapkan

Menunjukan

Melengkapi

Menyempurnakan

Mengkalibrasi

Mengendalikan

Membangun

Mengatasi

Menggabungkan

Mengintegrasikan

Meng-adaptasi

Mengembangkan

Merumuskan

Memodifikasi

Mendesain

Menentukan

Mengelola

Meniru

Menciptakan kembali

Menunjukan

Mengimplementasikan

Mendemonstrasikan

Mengontrol

Mengkonstruksikan

Memecahkan

Mengkombinasikan

Mengkoordinasikan

Memformulasi

Merancang

Menspesifikasi

 

Domain Psikomotor “Dave”

Kategori

Deskripsi Perilaku

Contoh Aktivitas yang diukur

Kata Kerja

1

Imitasi (Imitation)

Meniru tindakan dari yang ditunjukkan orang lain: mengamati kemudian mereplikasi

Mengamati guru atau pelatih kemudian menirukannya: aktivitas proses.

Meniru, mengikuti, mereplikasi, mengulangi,

2

Manipulasi (Manipulation)

Mereproduksi aktivitas dari pelatih atau ingatannya

Melakukan tugas dari instruksi tertulis atau verbal

Menciptakan kembali, membangun, menunjukkan, melaksanakan, mengimplementasikan

3

Presisi (Precision)

Melakukan keterampilan tanpa bantuan orang lain

Mempertunjukkan keahlian melaksanakan tugas atau aktivitas tanpa bantuan atau instruksi, mampu menunjukkan aktivitas pada siswa lain.

Mendemonstrasikan, melengkapi, mempertunjukkan, menyempurnakan, mengkalibrasi, mengontrol.

4

Artikulasi (Articulation)

Mengadaptasi dan mengintegrasikan keahlian

Mengaitkan dan mengkombinasikan aktivitas untuk mengembangkan metoda

Mengkonstruksikan, memecahkan, mengkombinasikan, mengkoordinasikan, mengintgrasikan, mengadaptasi, mengembangkan, memformulasi

5

Naturalisasi (Naturalization)

Melkukan aktivitas secara terkait dengan tingkat keterampilan yang telah dimiliki

Mendefinisika tujuan, pendekatan dan strategi untuk melakukan aktivitas untuk keperluan

Merancang, menspesifkasi, mengelola,

Domain Psikomotor “Simpson”

No.

Kategori

Penjelasan

Kata Kerja Kunci

1.

Persepsi

Kemampuan menggunakan saraf sensori dalam menginterpretasikan nya dalam memperkirakan sesuatu

Contoh: menurunkan suhu AC saat merasa suhu ruangan panas

Mendeteksi, mempersiapkan diri, memilih, menghubungkan, menggambarkan, mengidentifikasi, mengisolasi, membedakan menyeleksi.

2.

Kesiapan

Kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik mental, fisik, dan emosi, dalam menghadapi sesuatu.

Contoh: melakukan pekerjaan sesuai urutan, menerima kelebihan dan kekurangan seseorang.

Memulai, mengawali, memprakarsai, membantu, memperlihatkan mempersiapkan diri, menunjukkan, mendemonstrasikan

3.

Reaksi yang diarahkan”

Kemampuan untuk memulai ketrampilan yang kompleks dengan bantuan / bimbingan dengan meniru dan uji coba.

Contoh: Mengikuti arahan dari instruktur.

Meniru, mentrasir, mengikuti, mencoba, mempraktekkan, mengerjakan, membuat, memperlihatkan, memasang, bereaksi, menanggapi.

4.

Reaksi natural (mekanisme)

Kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat ketrampilan tahap yang lebih sulit. Melalui tahap ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya.

Contoh: menggunakan computer

Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mempertajam, menangani.

5.

Reaksi yang kompleks

Kemampuan untuk melakukan kemahirannya dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan, ketepatan, efsiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu.

Contoh: Keahlian bermain piano

Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mencampur, mempertajam, menangani, mngorganisir, membuat draft/sketsa, mengukur

6.

Adaptasi

Kemampuan mengembangkan keahlian, dan memodifikasi pola sesuai dengan yang dbutuhkan, Contoh: Melakukan perubahan secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak terduga tanpa merusak pola yang ada

Mengubah, mengadaptasikan, memvariasikan, merevisi, mengatur kembali, merancang kembali, memodifikasi

7.

Kreativitas

Kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan kondisi/situasi tertentu dan juga kemampuan mengatasi masalah dengan mengeksplorasi kreativitas diri.

Contoh: membuat formula baru, inovasi, produk baru

Merancang, membangun, menciptakan, mendisain, memprakarsai, mengkombinasikan, membuat, menjadi pioneer

 

Artikel keren lainnya: