Home · Parenting · Konseling · Blogging · Tips · Daftar Isi

PAI SMP: Beragama dengan Moderat (Ummatan Wasthan)

Materi PAI BP untuk SMP/MTs

Inspirasi Al-Qur’an: Indahnya Beragama Secara Moderat

Ummat Washat

Silakan baca dan fahami Al-Baqarah/2: 143 berikut ini!

جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) “umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.” (Al-Baqarah/2:143)

Kata kunci dalam memahami ayat ini terdapat pada kalimat “ummatan wasathan” yang berarti umat pertengahan, dan Allah SWT menyatakan bahwa Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) “umat pertengahan”. Ayat ini menunjukkan bahwa ajaran Islam bersifat wasath (moderat), sehingga umat yang mengamalkan ajaran islam adalah umat moderat.

Dalam Tafsir Lengkap Kemenag pada Qur’an Kemenag ada dua sifat yang digambarkan melekat pada ummatan wasathan. Pertama, ummatan wasathan digambarkan sebagai umat yang berlaku adil dengan senantiasa menegakkan keadilan dan kebenaran serta membela yang hak dan melenyapkan yang batil. Kedua, ummatan wasathan digambarkan sebagai umat yang berada di posisi tengah antara orang-orang yang mementingkan keduniaan dalam kehidupannya dan orang-orang yang mementingkan akhirat saja.

a. Umat yang adil

Adil memiliki tiga dimensi makna, yakni kesamaan, keseimbangan, dan proporsional. Adil dalam makna kesamaan berarti memberikan perlakuan yang sama dalam menegakkan aturan kepada semua orang tanpa membedakan latar belakang agama, sosial, ekonomi, maupun politik. Meskipun berbeda agama, status sosial, ekonomi, pilihan politik, bahkan ada ketidaksukaan ataupun ketidakcocokan terhadap seseorang, tidak boleh dijadikan alasan untuk memberikan perlakuan yang berbeda. Semua harus diperlakukan secara sama sesuai ketentuan aturan yang berlaku.

Ada adil dalam dimensi keseimbangan. Misalnya memberikan fasilitas khusus kepada penyandang disabilitas di sekolah, seperti jalur khusus untuk kursi roda. Fasilitas ini bukan berarti perlakuan yang tidak adil, melainkan agar terjadi keseimbangan antara peserta didik yang berkebutuhan khusus dengan yang tidak berkebutuhan khusus sehingga sama-sama terlayani dengan baik.

Sementara adil dalam makna proporsional berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya atau memberikan setiap hak kepada pemiliknya. Misalnya memberikan kesempatan lebih dulu kepada orang yang datang lebih awal, memilih pengurus OSIS karena kemampuannya, atau menetapkan juara lomba berdasarkan raihan nilai tertinggi.

b. Umat yang Moderat

Posisi tengah antara mementingkan kepentingan dunia dan akhirat, sebagaimana tafsir Q.S. Al-Baqarah/2:143, dapat diartikan sebagai sebagai sikap moderat. Moderat berarti menghindari perilaku atau pengungkapan yang ekstrem. Sedangkan ekstrem sendiri berarti sikap yang sangat keras atau fanatik. Sifat ummatan wasathan sebagaimana terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah/2:143 adalah sikap moderat.

Dengan bersikap moderat, seorang muslim tidak akan hanya bersandar pada kebendaan dan melupakan hak-hak ketuhanan. Akan tetapi seorang muslim juga tidak akan berlebih-lebihan dalam soal agama sehingga melepaskan diri dari segala kenikmatan duniawi. Seorang muslim yang moderat akan berada di jalan tengah dengan menyeimbangkan keduanya. Ia tidak akan ekstrem pada dunia, juga tidak ekstrem pada akhirat saja.

Memisahkan sesuatu yang bersifat duniawi atau kebendaan dari agama disebut dengan sekuler. Sedangkan berlebih-lebihan dalam agama dikenal dengan istilah ghuluw (melampaui batas). Keduanya, baik sekuler ataupun melampaui batas dalam beragama sama-sama berada pada sikap ekstrem. Sikap ini tentunya tidak sesuai dengan semangat ummatan wasathan dalam Q.S. Al-Baqarah/2:143 yang mengajarkan umat Islam untuk mengambil jalan tengah di antara dua kutub ekstrem.

Bisa disimpulkan bahwa umat wasath adalah:

  • Berlaku adil dengan senantiasa menegakkan keadilan dan kebenaran serta membela yang hak dan melenyapkan yang batil
  • Bersikap moderat dengan berada di posisi tengah antara kepentingan keduniaan dan kepentingan akhirat
  • Menempatkan urusan dunia dan akhirat secara seimbangan dan proporsional
  • Berlaku adil terhadap siapapun tanpa melihat latar belakang dan emosi.

c. Ciri Orang dengan Pandangan Moderat

1. Memiliki Sikap Terbuka

orang dengan ciri-ciri moderat ini tidak akan merasa paling benar apabila ada pendapat lain yang berseberangan.

2. Mampu Berpikir Rasional

Berpikir rasional bagian dari ciri-ciri moderat adalah selalu berdasarkan pada ilmu pengetahuan, bukan saja kepercayaan yang sudah ada sejak dahulu kala.

3. Rendah Hati

Sikap ini menunjukkan pengetahuan yang dimilikinya belum seberapa. Itu artinya seseorang dengan pegangang cara berpikir moderat adalah selalu merasa bodoh dan ingin belajar. Alih-alih banyak berbicara, ciri-ciri moderat adalah lebih suka banyak mendengarkan dan tidak selalu merasa paling benar.

4. Memikirkan Manfaat

Manfaat yang dimaksudkan bukan lagi keuntungan dan kerugian. Melainkan ciri-ciri moderat ini mengarah pada manfaat kualitatif atau kualitas sesuatu hal.

d. Contoh Sikap Moderat dalam Beragama

1. Beragamanya gampang, tidak mempersulit, tidak ribet.

3. Beragamanya luwes , flexibel, tidak kaku.

4. Toleran, menerima dan menghargai perbedaan pendapat, perbedaan keyakinan, perbedaan golongan, suku dan bahasa

5. Pemikirannya bijaksana, tidak hitam-putih alias tidak ada kompromi

6. Tidak berlebih-lebihan dalam beragama, yakni sewajarnya saja.

7. Memahami dan mengembangkan ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin serta trilogi ukhuwah yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa setanah air), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia).

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "PAI SMP: Beragama dengan Moderat (Ummatan Wasthan)"

Post a Comment

Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.