Assalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Islam memiliki pandangan setara antara aktifitas dunia dan
akhirat, sehingga dengan demikian ummat Islam tidak selalu memikirkan persoalan aktifitasnya di
dunia saja, tetapi ia juga memiliki
pemikiran untuk urusan di “sana” (keabadian).
Dalam surat shaf: 10 dan 11, Allah swt. berfirman: “ Hai
orang –orang yang beriman maukah engkau Aku tunjukkan pada perniagaan yang menyelematkan dirimimu dari
siksaan (‘adzab) yang sangat pedih ?, yakni kamu beriman kepada Allah, berjihad
dijalanNya dengan harta dan jiwa, hal itu lebih baik jika kamu mengetahui”.
Sangat jelas pernyataan Allah dalam ayat diatas, bahwa
seorang beriman, dalam mengusahakan aktifitas keduniaannya harus memiliki
semangat untuk menghindarkan diri dari ‘adzab, yakni dengan cara beriman kepada
Allah dan RasulNya serta berjihad dengan harta dan jiwa di jalan Allah.
Azab diartikan sebagai suatu al-ija’al-sadid sangat
menyakitkan. Bisa juga diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadikan manusia
menderita karenanya. Dalam perspektif islam, azab diartikan sebagai hukuman atau
siksa Tuhan disebabkan perbuatan manusia, khususnya manusia yang menyimpang
dari pola, aturan, atau nilai yang telah ditetapkan. Dalam al-Qur’an pengertian
siksa Tuhan selain di ungkapkan dengan term ‘adzab, juga diungkapkan dengan istilah lain yang mengandung makna
siksa (al-Akhdz, al-intiqam, al-ilhaq, Tadmir, al-‘aqab, dll)
Sebagaimana sabda Rasulullah: “Tuhan akan memberikan masa
yang panjang bagi orang dzalim. Jika
Dia menyiksanya tidak akan segan-segan.
Selanjutnya Rasulullah membaca ayat: “Dan begitulah siksa Tuhanmu jika dia
mengadzab penduduk negeri-negeri yang zhalim. Sesungguhnya azabnya itu sangat
pedih” (al-Hadis).
Al-Qurán menginformasikan bahwa akibat pelanggaran
manusia terhadap ketentuan Tuhan, maka manusia akan memperoleh adzab di dunia.
Adapun azab dunia bisa berupa banjir besar, kemarau panjang, badai, gempa,
angin puting beliung, longsor, dan segala hal yang menyiksa diri manusia secara
fisik seperti kekeringan dan kelaparan atupun tekanan batin seperti hilangnya
ketenangan jiwa dan ketentraman batin. Demikian keterangan Ibnu Abbas sebagai
dikutip oleh Ikrimah.
Selain adzab dunia, al-Qurán juga menginformasikan adanya
adzab akhirat bagi para pelanggar ketentuan ketentuan Allah seperti adzab
kubur, adzab neraka dan rasa penyesalan. Oleh sebab itu adzab baik adzab dunia
dan akhirat harus dihindari, dan diantara upaya menghindari adzab tersebut
menurut pandangan islam, masing-masing baik kelompok maupun individu harus
melakukan upaya-upaya meliputi :
Ada keseriusan setiap orang yang beriman untuk senantiasa
melakukan jihad. Jihad dalam artian upaya sungguh-sungguh untuk menghindarkan
diri dari azab yang pedih dalam menjalankan aktifitas. Upaya yang serius dalam menegakkan amar
ma’ruf nahi mungkar dari segenap anggota masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok, langsung atau tidak langsung.
Selain itu al-Qurán juga mensyaratkan taubat sebagai
bagian dari upaya menghindarkan diri dari azab Tuhan, baik yang bersifat
keduniaan, maupun yang bersifat keakhiratan.
Dari kajian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kesadaran
terhadap azab dan upaya untuk menghindarkannya merupakan bagian dari kekuatan
kontrol personal, agar seorang yang beriman tetap menetapi petunjuk Tuhan dalam
kehidupannya.
Wassalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
Belum ada tanggapan untuk "Ceramah: Upaya Menjaga Diri Dari Azab"
Post a Comment
Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.