Assalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Beberapa riwayat humor dan canda Rasulullah saw.:
Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAw, dan dia
meminta agar Rasulullah SAW membantunya mencari unta untuk memindahkan
barang-barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan
barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”. Sahabat bingung bagaimana
mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya Rasulullah, apakah
tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?”
Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas
dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain
unta” Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam
Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)
Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya
pikirannya. Namun Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering
menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata Rasulullah,
“Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua tinggal di kotanya”.
Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia melihat Zahir sedang berdiri
melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah memeluk Zahir dari
belakang dengan erat. Zahir: “Heii……siapa ini?? lepaskan aku!!!”, Zahir
memberontak dan menoleh ke belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah.
Zahir-pun segera menyandarkan tubuhnya dan lebih mengeratkan pelukan
Rasulullah. Rasulullah berkata: “Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli
budak ini??” Zahir: “Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai di pandangan mereka”
Rasulullah: “Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai Zahir. Mau dibeli
Allah atau dibeli manusia?” Zahir pun makin mengeratkan tubuhnya dan merasa
damai di pelukan Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad dari Anas ra)
Aisyah RA berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW
dalam suatu perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata
kepada para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!” Para sahabat pun
berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita
berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat mendahului
beliau dalam berlari. Beberapa waktu setelah kejadian itu dalam sebuah riwayat
disebutkan:”Beliau lama tidak mengajakku bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku
lupa akan kejadian itu.” Suatu ketika aku bepergian lagi
bersama beliau. Beliau pun berkata kepada para sahabatnya. “Silakan kalian
berjalan duluan.” Para sahabat pun kemudian berjalan lebih dulu. kemudian
beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Saat itu aku sudah lupa
terhadap kemenanganku pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku
berkata, “Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah, sedangkan
keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita mulai.” Aku pun melayani
ajakan berlomba dan ternyata beliau mendahului aku. Beliau tertawa seraya
berkata, ” Ini untuk menebus kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan
Abi Dawud)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda kepada ‘Asiyah, “Aku
tahu saat kamu senang kepadaku dan saat kamu marah kepadaku.” Aisyah bertanya,
“Dari mana engkau mengetahuinya?” Beliau menjawab, ” Kalau engkau sedang senang
kepadaku, engkau akan mengatakan dalam sumpahmu “Tidak demi Tuhan Muhammad”
Akan tetapi jika engkau sedang marah, engkau akan bersumpah, “Tidak demi Tuhan
Ibrahim!”. Aisyah pun menjawab, “Benar, tapi demi Allah, wahai Rasulullah, aku
tidak akan meninggalkan, kecuali namamu saja” (HR Bukhari dan Muslim).
Wassalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
Belum ada tanggapan untuk "Kultum: Humor dan Canda Ala Rasulullah SAW"
Post a Comment
Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.