Seseorang pasti pernah mengalami situasi yang bisa menyulut emosi dan membangkitkan amarah. Ada orang yang bisa meredam emosinya, tapi adapula yang meluapkan emosi sehingga melakukan sesuatu di luar kendali akal sehatnya. Tentunya, cara terbaik bagi kita adalah mengendalikan emosi tersebut. Memang tidak mudah meredam amarah yang sedang membara, tapi kita harus mencobanya. Karena seandainya kita meluapkan emosi atau amarah dengan buruk, maka akan berdampak buruk pula bagi kehidupan kita. Bisa saja dicepat dari pekerjaan, dikeluarkan dari sekolah, dijauhi teman, atau bahkan terjadi perkelahian yang berujung kematian. Ngeri banget kan???
|
Jangan Marah |
Oleh karena itu, saya ingin berbagi tips agar bisa mengendalikan emosi atau meredam amarah.
Mengidentifikasi solusi yang memungkinkan
Ketika emosi memuncak, coba berfikir sejenak cara yang elok dan patut dalam meluapkan emosi. Anda boleh marah, tapi jangan sampai ketika marah keluar kata-kata kotor yang tidak pantas diucapkan. Jangan pula bersikap menantang, menyepelekan, menghina atau memojokkan orang lain.
Relaksasi
Ciri orang yang sedang emosi biasanya nafasnya terengah-engah seperti habis lari 1 km serta rahangnya menggetar dan kaku. Cobalah ambil nafas yang dalam dan tetaplah tenang. Bisa juga dengan memegang dada dan ucapkan "istighfar". Setelah itu minum air seperlunya sampai diri merasa tenang.
Buang jauh pikiran negatif
Kalau ada seseorang yang membuat kita emosi, terkadang muncul fikiran untuk menghajarnya, memukulnya, menendangnya, atau menyakitinya. Jangan sesekali mengikuti fikiran buruk tersebut. Itu adalah hanya hawa nafsu yang bisa menjerumuskan kita ke dalam keburukan yang lebih jauh.
Jangan bereaksi buruk
Reaksi buruk akan membuat suasana semakin tidak terkendali. Contohnya saat Anda dihina kemudian Anda berbalik menghinanya. Pastinya saling hujat dan saling mencemoohkan tidak akan selesai. Kalau gak ada yang ngalah, maka akan terjadi suasana chaos yang lebih mengerikan.
Menghindari keramaian
Cobalah mengasingkan diri bila dirasa suasana makin chaos. Adakalanya banyak orang malah menambah suasana semakin kacau. Bila terjadi semacam itu, hindari keramaian dan tenangkan diri.
Pancarkan aura positif
Saya teringat kisah Rasulullah saw saat dihina oleh orang Yahudi. Yang dilakukan Rasulullah saw adalah tetap tenang dan malah tersenyum. Karena kejadian itu orang Yahudi tersebut masuk Islam.
Jadi apapun yang terjadi tetaplah tersenyum.
Minum air
Kalau kita sedang emosi biasanya tenggorokan terasa kering. Minum air deh biar badan dan fikirannya lebih dingin.
Membaca istiadzah
Pada dasarnya yang membuat kita tersulut emosi adalah karena Syetan sedang menguasai diri kita. Bacalah kalimat "audzu billahi minasy syaithanir rajim" agar Syetan tidak mengendalikan kita. Teruslah baca istiadzah sampai merasa tenang.
Berdiam diri dan jaga lisan
Ada juga cara seseorang menghindari diri dari meluapkan emosi yang buruk adalah dengan diam dan jaga mulutnya dari kata-kata kotor bahkan tidak berbicara sama sekali. Berdiam diri bisa memfokuskan diri dalam meredam amarah. Adapun menjaga mulut dari banyak berbicara dapat memberikan sinyal kepada lawan atau yang membuat emosi bahwa kita bersikap dewasa dalam menghadapu masalah.
Duduk atau berbaring
Cara selanjutnya dalam mengendalikan amarah adalah mengambil posisi lebih rendah, bisa dengan duduk atau bahkan berbaring. Begitu juga kalau ada orang lain yang sedang emosi, coba minta untuk duduk supaya suasanya lebih tenang.
Memaafkan dan melupakan
Kalau ada orang yang membuatmu emosi, forgive and forget sajalah. Gak penting juga melayani mereka. Kalau hanya buang-buang waktu, lebih baik biarkan saja.
Pikirkan akibat buruk jika meluapkan emosi dengan buruk
Bayangkan dan fikirkan jika kamu meluapkan emosi dan amarah kamu, maka akan banyak hal huruk menimpa kamu. Mungkin kamu bisa kehilangan pekerjaan, kehilangan reputasi, kehilangan jabatan atau kehilangan kepercayaan. So stay cool!
Ingat pahala sabar
Bersabar itu memang berat, karena pahalanya surga. Kalau gampang mah pahalanya paling gayung. Allah berfirman: "Allah bersama orang-orang sabar". Artinya kalau Allah sudah bersama kita, apalagi yang perlu kita khawatirkan.
Ingat tidak disebut penyabar kalau belum pernah mengalami situasi yang memyulut emosi.
Cocok buat yang gampang emosi kaya saya wkwk
ReplyDeleteSemoga bermanfaat
DeleteMantap sangat bermanfaat soal nya saya suka emosi
ReplyDeleteSemoga bermanfaat!
Delete