Ha’ dhamir disini
merupakan dhamir untuk mudzakkar ghaib atau (هُوَ) dalam kedudukan majrur atau manshub. Cara baca Ha’ dhamir ada
dua macam:
1. Dhammah
Ha’ dhamir dibaca
dhammah apabila:
- Huruf sebelumnya
berharakat dhammah. Contoh:
رَبُّهُ - يَأْخُذُهُ
- Huruf sebelumnya
berharakat fathah. Contoh:
رَسُوْلَهُ - عَيْنَهُ
- Huruf sebelumnya sukun
selain ya’. Contoh:
مِنْهُ - وَاسْتَغْفِرْهُ
2. Kasrah
Ha’ dhamir dibaca kasrah
apabila:
- Huruf sebelumnya
berharakat kasrah. Contoh:
بِيَدِهِ - رُسُلِهِ
- Huruf
sebelumnya ya’ sukun baik ya’ maddiyah atau ya’ layyinah. Contoh:
فِيْهِ - عَلَيْهِ
Kemudian apabila Ha’
dhammir tersebut berada setelah huruf yang berharakat dan huruf setelahnya juga
berharakat, maka harus dibaca shilah atau mad. Ha’ dhamir yang dibaca shilah di
Al-Qur’an cetakan Madinah biasanya ada wawu kecil atau ya’ kecil setelah ha’
dhamir. Adapun di Al-Qur’an cetakan Indonesia digunakan dhammah terbalik atau
kasrah tegak. Apabila kita menemukan tanda tersebut, berarti pada Ha’ dhamir
tersebut terdapat hukum mad shilah.
Dari pemaparan di atas,
maka disimpulkan:
• Ha’ dhamir yang huruf sebelumnya sukun tidak dibaca mad, contoh:
مِنْهُ – عَلَيْهِ
• Ha’ dhamir yang huruf setelahnya sukun tidak dibaca mad, contoh:
لَهُ الْمُلْكُ – بِيَدِهِ
الْمُلْكُ
• Ha’ dhamir yang dibaca mad adalah yang huruf sebelum dan sesudahnya
berharakat, contoh:
وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا - لَهُ
أَخٌ
• Ha’ yang bukan dhamir dibaca pendek seperti:
لَـمْ يَنْتَهِ - ما نَفْقَهُ
Mad Shilah Qashirah
Mad shilah shugra atau
mad shilah qashirah adalah ha’ dhamir yang berada diatara dua huruf berharakat
dan sesudahnya tidak ada hamzah. Mad shilah shugra termasuk kelompok mad ashli
karena tidak ada sukun atau hamzah setelah mad. Ukuran panjangnya 2 harakat.
Contoh:
إِنَّهُ كَانَ - لَهُ مَا
----------
Pengecualian Mad Shilah
Ha’ dhamir pada surat
az-Zumar 7 dibaca pendek walaupun memenuhi syarat sebagai mad shilah yaitu pada
ayat
يَرْضَهُ لَكُمْ
Menurut riwayat Hafsh
dari Ashim Ha’ dibaca panjang karena tauqifi walaupun sebelumnya huruf sukun, yaitu
pada surat al-Furqan 69.
فِيْهِ مُهَاناً
---------
Perlu diingat juga bahwa
mad shilah itu hanya berlaku ketika washal saja. Adapun ketika waqaf dan kata
yang diwaqafkan terdapat Ha’ dhammir, maka Ha’nya disukunkan. Contoh:
فَأَمَّا
مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ
Contoh Mad Shilah
Qashirah di Al-Qur’an
Di bawah ada beberapa contoh
mad shilah shugra yang diambil dari Al-Qur’an yang dilengkapi dengan keterangan
surat dan ayat.
Al-Baqarah: 22
فَأَخْرَجَ
بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ
Al-Baqarah: 255
لَا
تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
Adz-Dzariyat: 26
فَرَاغَ
إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ
Al-Hasyr: 9
وَمَنْ
يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ
Al-Insyiqaq: 15
بَلَى
إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ
بَصِيرًا
Al-Fajr: 15
فَأَمَّا
الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ
فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
Al-Balad: 8
أَلَمْ
نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ
Al-‘Adiyat: 6
إِنَّ
الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
Al-Lail: 7
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
Al-Qariah: 9
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
Sumber:
Tuhfah Al-Athfal
Muqaddimah
Al-Jazariyyah
Nihayah Al-Qaul
Al-Mufid
Terima kasih telah
berkunjung. Semoga bermanfaat! Sempatkan untuk memberikan komen positif!
Belum ada tanggapan untuk "Mad Shilah Qashirah (Shugra): Pengertian dan Contoh"
Post a Comment
Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.