Materi Ceramah Singkat: Rizqi Dan Berbagai Cara Memperolehnya
Assalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Allah SWT telah memberikan jaminan rizqi kepada semua
makhluk-Nya, agar makhluk tersebut dapat hidup terhormat, tidak menundukkan
kepalanya kecuali kepada Allah Pencipta Sang pemberi rizqi itu. Dan ketika
Allah menciptakan makhluk, ternyata Dia telah menyiapkan dua macam karunia.
|
Rezeki
|
Pertama, karunia
rububiyyah. Sebagai diketahui bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam, maka Ia
telah menjamin rizqi mereka untuk mempertahankan hidupnya, tak terkecuali,
apakah dia mukmin atau kafir; apakah dia baik atau jahat. Contoh yang sangat
sederhana dapat disebutkan di sini adalah udara yang disediakan Allah untuk
segenap makhluk-Nya.
Kedua, karunia
uluhiyyah, yaitu pemberian Allah berdasarkan keadilan dan kasih sayang-Nya
kepada mereka yang beriman dan taat kepada-Nya. Itulah nilai (keberkahan) dari
rizqi, nilai yang terkandung di balik rizqi, dan balasan yang diberikan Allah
kelak diseberang kehidupan dunia.
Secara penampakannya, seperti disebut dalam berbagai ayat
Al-Qur’an, contoh-contoh rizqi itu adalah: Makanan (QS.5/al-Ma’idah:88 dan
al-An’am:142), Air, yang menghidupkan (QS. Yunus: 31) Hasil usaha, Binatang
ternak, Isteri dan anak-anak (Q.S. an-Nahl:72) dan semuanya itu dapat diperoleh
siapa saja, sesuai kehendak Allah.
Akan tetapi karunia uluhiyyah, berupa nilai keberkahan,
ketenangan, kebahagiaan memiliki harta, dan balasan di hari kemudian, hanya
diperoleh mereka yang mau tunduk dan patuh kepada si pencipta dan si pemberi
rizqi, yaitu Allah SWT.
Sepanjang yang dapat kita pelajari, paling tidak ada tiga
metode yang diberikan oleh Allah bagi manusia dalam mencari rizqi.
Berusaha sungguh-sungguh. Hal ini dapat dipelajari dari
petunjuk Allah pada surah Hud:6. Kata dabbah dalam ayat itu mengindikasikan
jaminan rizqi yang diberikan Allah hanya bagi mereka yang aktif dan
bersungguh-sungguh. Demikian pula firman Allah : “ Dan di langit ada rizqimu,
dan apa-apa yang dijanjikan kepadamu. Demi Tuhannya langit dan bumi,
sesungguhnya apa yang dijanjikan itu adalah sebenarnya, seumpama perkataanmu”
(al-Dzariyat:22-23)
Penguasaan ilmu dan managemen yang baik dalam usaha
pencarian rizqi tersebut, tidak sembarangan, apalagi setengah-setengah, sabda
Rasul : “Siapa yang ingin kebahagiaan di dunia, hendaklah ia menuntut ilmu,
siapa yang ingin bahagia di akhirat hendaklah ia menuntut ilmu, dan siapa yang
ingin bahagia pada keduanya, hendaklah ia menuntut ilmu”. Berkaitan dengan itu
Mutawalli Sya’rawi pernah menulis : “Apakah Allah akan mengirimkan senjata
rahasia kepada kaum muslimin? tidak. Apakah Allah akan mengirimkan lampu Aladin?
atau ilmu “bim salabim”? tidak juga, akan tetapi dia mengirimkan untuk mereka
metode yang mampu membina manusia seutuhnya, lahir bathin, dunia dan akhirat.
Mereka diberi karunia nilai-nilai yang memungkinkan mereka menguasai alam raya
ini”.
Pendekatan kepada Pemberi Rizqi. Dalam pencarian rizqi
itu hendaklah segalanya dijalankan atas dasar ketaqwaan kepada Allah, sebagai
pencipta rizqi itu. Bahkan seseorang akan memperoleh rizqi di luar dugaannya
berkat ketaqwaan itu.(wa yarzuquhu min haitsu la yahtasib).
Wassalamu ‘Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
Belum ada tanggapan untuk "Kultum: Rizqi Dan Berbagai Cara Memperolehnya"
Post a Comment
Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.