Sinopsis atau ringkasan cerita dari Novel berjudul "Pudarnya Pesona Cleopatra" Karya Habiburrahman El Shirazy bagian pamungkas.
|
Cleopatra |
Part 5
Dia
istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar
adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan
istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana
telah menyala didindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana
kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat
pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.
Pulang
dari pelatihan, aku menyempatkan ke toko baju muslim, aku ingin membelikannya untuk
Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum
menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan
untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan dibawah bantal. Dibawah kasur itu
kutemukan kertas Merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta
siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku.
Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan
istriku serong. Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan ya Rabbii
ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku
zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan
belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa.
Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya .. Allah, ia tetap
setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya.
Dan
betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku. “Rabbi dengan penuh kesyukuran,
hamba bersimpuh dihadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb.
Telah
muliakan hamba dengan Al Quran. Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung
ini, niscaya hamba sudah terperosok kedalam jurang kenistaan. Ya Rabbi,
curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba” tulis Raihana.
Dalam
akhir tulisannya Raihana berdoa” Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh
noda dan dosa kembali datang mengetuk pintumu, melabuhkan derita jiwa ini
kehadirat-Mu. Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita
dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan
menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa
kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang
masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih
mulia lagi pada suamiku.
Ya
Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya. Cukup
hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap
menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan
memuliakannya.
Ya
Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah
rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu. Ya
Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali
Engkau, Maha Suci Engkau”.
Tak
terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luar biasa.
Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya
yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya,
suaranya yang lembut, tanganya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya
terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angina
sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu pesona
Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang
dan cinta pada Raihan tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya
Raihana terus berkilat-kilat dimata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera
kukejar waktu untuk membagi Cintaku dengan Raihana.
Kukebut
kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan air mataku yang menetes sepanjang jalan.
Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas
panjang dan kuusap air mataku. Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan
menangis tersedu- sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis. ” Mana Raihana Bu?”.
Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang
telah terjadi.” Raihana…istrimu. .istrimu dan anakmu yang dikandungnya” . ” Ada
apa dengan dia”. ” Dia telah tiada”. ” Ibu berkata apa!”. ” Istrimu telah
meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke
rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat.
Sebelum
meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya
selama menyertaimu. Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia
meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau
meridhionya” .
Hatiku
bergetar hebat. ” kenapa ibu tidak memberi kabar padaku?”. “Ketika Raihana
dibawa ke rumah sakit, aku telah mengutus seseorang untuk menjemputmu di rumah
kontrakan, tapi kamu tidak ada. Dihubungi ke kampus katanya kamu sedang mengikuti
pelatihan. Kami tidak ingin mengganggumu. Apalagi Raihana berpesan agar kami tidak
mengganggu ketenanganmu selama pelatihan. Dan ketika Raihana meninggal kami sangat
sedih, Jadi Maafkanlah kami”.
Aku
menangis tersedu-sedu. Hatiku pilu. Jiwaku remuk. Ketika aku merasakan cinta Raihana,
dia telah tiada. Ketika aku ingin menebus dosaku, dia telah meninggalkanku.
Ketika aku ingin memuliakannya dia telah tiada. Dia telah meninggalkan aku
tanpa memberi kesempatan padaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum padanya.
Tuhan telah menghukumku dengan penyesalan dan perasaan bersalah tiada terkira.
Ibu
mertua mengajakku ke sebuah gundukan tanah yang masih baru dikuburan pinggir
desa. Diatas gundukan itu ada dua buah batu nisan. Nama dan hari wafat Raihana
tertulis disana. Aku tak kuat menahan rasa cinta, haru, rindu dan penyesalan
yang luar biasa. Aku ingin Raihana hidup kembali. Dunia tiba-tiba gelap semua
……..
Sumber
:
Buku:
Pudarnya Pesona Cleopatra (Novel Psikologi Islam Pembangun Jiwa)
Karangan:
Habiburrahman El Shirazy ( Penulis Novel best seller Ayat-ayat cinta)
Sinopsis Pudarnya Pesona Cleopatra:
Part 1 >>
Part 2 >>
Part 3 >>
Part 4 >>
Part 5
Belum ada tanggapan untuk "Pudarnya Pesona Cleopatra Bagian 5 Karangan Habiburrahman El Shirazy"
Post a Comment
Dilarang membagikan link judi, pornografi, narkoba, dan kekerasan. Terimakasih.